Mohon tunggu...
Rachmat Hendayana
Rachmat Hendayana Mohon Tunggu... Penulis - Tinggal di Bogor

Peminat Sosial Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengikuti Jejak Sang Maestro

22 Mei 2022   15:57 Diperbarui: 22 Mei 2022   15:59 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokpri (2022)

Terus terang saya kagum. Menurut saya, ini prestasi luar biasa. Di saat masih banyak anak muda yang bermalas-malasan, dan banyak alasan untuk tidak menulis, Pak TE  di usianya yang mendekati 80 tahun masih produktif.

Saya penasaran,  iseng menelisik tulisan beliau  dalam seminggu terakhir, yakni mulai 14 Mei hingga 21 Mei 2022. Hasilnya, memang mengagumkan.

Pertama, muatan materi tulisannya tidak fokus pada satu aspek, tetapi meliputi sepuluh katerori, yaitu: Hobi, Life Hack, Edukasi, Kesehatan, Karir, Sosbud, Humaniora, Lyfe, Ekonomi, Kisah untuk Ramadan.

Kedua, semua tulisan memiliki daya tarik yang luar biasa. Paling sedikit dilihat oleh lebih dari 50 orang kecuali ada satu tulisan yang dilihat kurang dari 50 orang yaitu pada tulisan: "Apa yang Dimaksud dengan Pet Sitter dan Dog Walker?".  

Selebihnya di atas 89 orang. Bahkan ada satu tulisan yang dibaca oleh 28 ribu orang, seperti  pada tulisan: "Ribuan Buah Alpukat Dibuang".

Pembelajaran berharga

Setelah membaca dan menelaah tulisan Bp TE, banyak pembelajaran yang menginspirasi, di antaranya:  

  1. Tidak alasan usia tua untuk menulis. Meski usia sudah mendekati 80 tahun ternyata kemampuan menulis seseorang masih produktif.
  1. Tiada hari tanpa menulis, bahkan bukan hanya satu naskah yang ditulisnya. Dalam sehari rata-rata menghasilkan dua tulisan.
  1. Apapun yang dilihat, dirasakan, dan didengar  di sekitar kita  bisa menjadi bahan tulisan yang menarik. Judul yang dibuat, populis dan menarik karena berdasarkan pada dinamika kehidupan yang terjadi.
  1. Trendi, dalam arti yang ditulis itu yang sedang dipikirkan banyak orang.
  1. Cara menuangkan tulisan, mengalir seperti berceloteh saja. Orang yang membaca tidak mengerutkan dahi. Ketika membaca paragraph awal rasanya penasaran kalau tidak membacanya hingga akhir.

Isi tulisan tidak mengandung sara, tidak provokatif dan bukan hoak, serta yang penting juga tidak "Post Truth", yaitu informasi yang seolah-olah benar.

Dengan demikian, mengikuti jejak sang maestro memberikan makna yang positif memberikan pembelajaran yang bermanfaat khususnya bagi saya. Mudah2an demikian juga bagi pembaca. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun