Mohon tunggu...
RACHMAD YULIADI NASIR
RACHMAD YULIADI NASIR Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU :\r\nwww.kompasiana.com/gelandanganpolitik\r\n\r\nPenulis Lepas, Saya Orang Biasa.\r\nBerasal dari tanah dan akan kembali lagi kedalam tanah.\r\n\r\nSalam untuk semua Penulis kompasiana, \r\nRachmad Yuliadi Nasir, \r\nINDEPENDENT, \r\n\r\nwww.facebook.com/rachmad.bacakoran,\r\nEmail:rbacakoran(at) yahoo (dot) com,\r\nwww.kompasiananews.blogspot.com,\r\nwww.facebook.com (Grup:RACHMAD YULIADI NASIR), \r\n(Grup:Gerakan Facebookers Berantas Korupsi Tangkap Dan Adili Para koruptor),\r\n(Grup:Gerakan Facebookers 1.000.000 Orang Visit Kilometer Nol Sabang Aceh)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Selamat Tinggal Virus Flu Babi

11 Agustus 2010   06:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:08 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

(Kompasiana.com-JAKARTA) Selamat datang bulan puasa, bulan suci Ramadhan 1431 H dan selamat tinggal flu babi. kita patut bersyukur memasuki pekan pertama ramadhan ini, secara resmi badan kesehatan dunia PBB yaitu WHO telah menyatakan pandemi flu babi telah berakhir pada hari Selasa, 3 Agustus 2010.

Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan mengatakan,"keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan yang diberikan oleh sejumlah pakar di lembaga itu."

Seperti semua virus influenza, virus flu babi berubah secara konstan. Babi bisa terinfeksi virus avian influenza (virus flu burung) dan virus flu manusia. Jika berbagai virus ini menyerang babi, maka virus ini akan mampu membentuk spesien-spesien virus baru, yang merupakan gabungan virus avian, manusia dan swine. Sampai saat ini sudah berhasil diisolasi sebanyak 4 sub-type A: H1N1, H1N2, H3N2, dan H3N1. H1N1 merupakan virus jebis baru yang baru saja ditemukan pada babi.

Virus Swine flu sebetulnya secara normal tidak menginfeksi manusia. Namun secara sporadis dilaporkan adanya infeksi virus ini pada manusia seperti yang terjadi di Amerika Serikat dan mexico. Seringnya orang yang terkena adalah orang-orang yang bekerja pada peternakan/industri yang berhubungan dengan babi. Hati-hatilah terhadap babi, jangan makan daging babi (haram itu) dan sempat heboh beberapa babi hilang dari sejumlah peternakan karena akan dimusnahkan oleh pemerintah, Juga dilaporkan adanya penyebaran antar manusia.

Kita ketahui bahwa meskipun jumlah kematian dan orang yang menjalani perawatan rumah sakit terus menurun tajam, diharapkan setiap negara waspada tehadap jenis dan pola infeksi serta mutasi yang kemungkinan muncul akibat pemberian vaksin yang ada saat ini atau akibat pemberian obat antiviral yang tidak efektif, karena bisa jadi virus ini kemungkinan akan terus ada dan dapat menimbulkan penyakit yang serius pada orang berusia muda.

kelompok yang berisiko tinggi terhadap virus ini termasuk wanita hamil perlu untuk terus mendapatkan vaksinasi. Berbeda dengan flu pada umumnya, flu babi banyak menyerang orang berusia muda dibanding mereka yang berusia di atas 65 tahun. Ada anekdot yang mengatakan karena orang-orang muda itu lebih sering mengkonsumsi daging babi dibandingkan orang tua, tetapi di Indonesia lain lagi orang tua lebih sering terkena virus babi alias punya rekening liar yang terkenal dengan rekening babi.

Seperti semua virus influenza, virus flu babi berubah secara konstan. Babi bisa terinfeksi virus avian influenza (virus flu burung) dan virus flu manusia. Jika berbagai virus ini menyerang babi, maka virus ini akan mampu membentuk spesien2 virus baru, yang merupakan gabungan virus avian, manusia dan swine. Sampai saat ini sudah berhasil diisolasi sebanyak 4 sub-type A: H1N1, H1N2, H3N2, and H3N1. H1N1 merupakan virus jebis baru yang baru saja ditemukan pada babi.

Menurut data resmi akibat dari merebaknya virus flu babi sejak April 2009, setidaknya ada sekitar 18.449 orang di seluruh dunia yang meninggal akibat serangan virus A (H1N1).

Flu Babi atau Swine Flu/Influenza adalah penyakit saluran pernafasan pada babi, yang disebabkan virus influenza jenis A. Virus flu ini menyebabkan kesakitan yang berat pada babi tetapi angka kematiannya rendah. Virus ini (type A H1N1 virus) pertama kali di isolasi dari babi pada tahun 1930.

WHO dengan sigap untuk segera turun tangan dan WHO sendiri telah menerima dana sebesar $170 juta dari negara-negara angotanya untuk mengatasi penyebaran flu ini. Dikabarkan juga bahwa sejumlah negara di Eropa dan Amerika Utara telah menjual sebagaian vaksin untuk flu ini setelah persediaan vaksin mereka untuk flu tersebut berlebih.

Pada bulan Juni lalu, Amerika Serikat telah menghentikan klasifikasi flu babi sebagai penyakit yang harus diwaspadai oleh warganya. Inggris juga melakukan hal yang sama dengan menutup sejumlah saluran telepon pengaduan tentang penyebaran flu babi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun