Mohon tunggu...
Rachel Rahmadewi
Rachel Rahmadewi Mohon Tunggu... Dosen - Rachel Rahmadewi

mar'ah sholihah

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bagaimana Pengaruh Brain Gym terhadap Konsentrasi?

22 Januari 2020   19:34 Diperbarui: 22 Januari 2020   19:37 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saat ini, banyak faktor-faktor yang dapat menghambat siswa dalam mencapai prestasi yang di inginkannya baik dalam proses pembelajaran maupun di luar proses pembelajaran. Salah satunya adalah kesulitan konsentrasi dalam belajar.Keberhasilan suatu proses belajar dipengaruhi oleh kemampuan individu untuk memusatkan perhatian terhadap objek yang sedang dipelajarinya. Terkait dengan hal  tersebut maka konsentrasi merupakan aspek yang penting bagi seseorang dalam mencapai keberhasilanbelajar (Prasanti, 2015).

Kesulitan berkonsentrasi banyak dialami oleh siswa, terutama di dalam mempelajari mata pelajaran yang mempunyai tingkat kesulitan cukup tinggi.Gangguan konsentrasi disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.Faktor internal antaralain, mengantuk, tubuh merasa lapar dan haus, serta sedang stress. Sedangkan factor eksternal antara lain, udara disekitar tempat belajar yang berpolusi, suhu udara yang panas, adanya aroma yang tidak sedap dan sebagainya (Hakim 2005:16).

Berkonsentrasi berarti memfokuskan kesadaran pada suatu objek atau subjek tertentu tanpa mengalihkan sedikit pun perhatian kesesuatu yang lain (Saradayrian, 2004:63).

Konsentrasi merupakan suatu proses pemusatan pemikiran kepada suatu objek tertentu, artinya tindakan atau pekerjaan yang kita lakukan dilakukan secara sungguh-sungguh dengan memusatkan seluruh panca indra kita, penciuman, pendengaran, penglihatan dan fikiran kita, Bahkan yang sifatnya abstrak sekalipun yaitu perasaan (Hakim 2005:1).

Konsentrasi berkaitan erat dengan kemampuan kerja otak. Kinerja otak secara maksimal mampu meningkatkan konsentrasi, begitu pula   sebaliknya jika terjadi distorsi pada bagian otak maka akan terjadi penurunan tingkat konsentrasi.Konsentrasi seseorang terhadap ilmu pengetahuan yang baru diterima bergantung pada kinerja otak.Otak merupakan bagian tubuh yang berfungsi sebagai pusat pengendali organ-organ tubuh dan otak berhubungan dengan kecerdasan seseorang serta kemampuan seseorang dalam berkonsentrasi terutama bagi siswa selama kegiatan belajar berlangsung (Prihastuti, 2009).

Bil walidayni Iqbal (2017) pernah melakukan studi pendahuluan kepada 109 mahasiswa Program Studi Keperawatan UIN Alauddin Makassar denga nmenggunakan tes konsentrasi Army Alpha. Hasil dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti didapatkan data bahwa pada 5 orang mahasiswa memiliki tingkat konsentrasi sangat rendah, 42 orang mahasiswa memiliki tingkat konsentrasi rendah, 41 orang mahasiswa memiliki tingkat konsentrasi sedang, 18 orang memiliki tingkat konsentrasi tinggi dan 3 orang mahasiswa memiliki tingkat konsentrasi sangat tinggi. Data tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa yang paling dominan merupakan mahasiswa dengan tingkat konsentrasi rendah.

Jika daya konsentrasi seseorang mengalami gangguan khususnya siswa atau mahasiswa maka ia akan mengalami hambatan dalam semua kegiatan kehidupannya terutama adalah dalam kegiatan belajar, misalnya terhambatnya pencapaian prestasi yang maksimal. Berbagai factor dapat berpotensi meningkatkan konsentrasi dan daya kerja otak. Selain itu diperlukan, suatu metode yang menyenangkan diperlukan sebagai penunjang mahasiswa lebih rileks dalam belajar. Suasana pembelajaran dan metode yang kondusif menunjang kinerja otak. Perlunya treatment untuk menunjang konsentrasi serta kinerja otak,salah satunya yaitu dengan metode senam otak. Metode senam otak dinilai sebagai salah satu alternatif menjaga kinerja otak.

Senam otak berisi serangkaian gerakan-gerakan sederhana yang merangsang integrasi kerja bagian otak kanan dan kiri untuk menghasilkan koordinasi fungsi otak yang harmonis, sehingga meningkatkan kemampuan koordinasi tubuh, kemampuan koping dan kognitif kewaspadaan, konsentrasi, memori, pemecahan masalah dan kreativitas. (http://www.lppm. unair.ac.id) Dengan melakukan gerakan senam otak yang telah dipilih selama 10 hari maka akan dirasakan kegembiraan dari mencapai tugas, dan kesenangan karena memperbaiki keterampilan setiaphari (Dennison, 2004:8).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun