Mohon tunggu...
Rabbii Akraman
Rabbii Akraman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Farmasi ITERA 2019

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran Produk Nutrasetika dalam Meningkatkan Imun di Masa Pandemi Covid-19

15 Desember 2022   07:40 Diperbarui: 18 Mei 2023   10:41 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, konsumsi vitamin C berlebihan dengan tujuan agar sistem imun menjadi lebih kuat dan tubuh menjadi tidak mudah terserang penyakit tidaklah benar.

Hal ini dikarenakan, konsumsi vitamin C yang berlebih justru dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Oleh karena itu, konsumsinya perlu dibatasi karena kebutuhan tubuh akan vitamin C hanya berkisar 75-90 mg saja.

Maka dari itu, pada artikel ini akan dibahas sumber vitamin lainnya selain vitamin C yang memiliki peran serupa yang dapat meningkatkan sistem imun pada tubuh seseorang, yaitu vitamin D dan E.

Vitamin D

Menurut National Institutes of Health's Office of Dietary Supplements vitamin D berperan dalam meningkatkan penyerapan kalsium sehingga baik untuk kesehatan tulang dan gigi, serta dapat  menunjang kerja dari sel darah putih sehingga respon imunitas tubuh terhadap patogen seperti virus dan bakteri meningkat menyebabkan tubuh tidak mudah terserang penyakit.

Vitamin E


Begitupun dengan vitamin E, dimana peranannya dalam menjaga imunitas tubuh hampir sama dengan vitamin C sebagai sesama antioksidan. Senyawa antioksidan ini bekerja dengan menangkal radikal bebas sehingga tubuh terhindar dari kerusakan sel yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa vitamin D dan vitamin E dapat meningkatkan sistem imun dalam tubuh. Tetapi, bagaimana cara kedua vitamin ini dapat diolah oleh tubuh agar manfaat tersebut dapat dirasakan oleh tubuh?

Hal ini merupakan peranan dari proses metabolisme. Metabolisme dapat diartikan sebagai proses tubuh untuk mengubah makanan/minuman menjadi energi. Untuk proses metabolisme vitamin sendiri dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu vitamin larut air dan vitamin larut lemak.

Vitamin larut air akan terlarut dengan air sehingga akan terbuang melalui urine dan tidak tersimpan dalam tubuh. Sedangkan, vitamin larut lemak akan terlarut dengan lemak dan dapat tersimpan di dalam tubuh sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu jika dibutuhkan.

Dari penjelasan ini, vitamin D dan vitamin E masuk dalam kategori vitamin larut lemak. Sehingga mereka akan dimetabolisme melalui sistem limfatik usus halus. Kemudian, digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein). Dan, dialirkan ke peredaran darah atau dapat tersimpan terlebih dahulu di jaringan lemak dan hati pada tubuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun