Tema Essay : SDGs 13 (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan)
Paragraf Pembuka
Perubahan iklim kini menjadi ancaman nyata bagi Indonesia. Hal ini terlihat dari semakin seringnya bencana ekstrem, mulai dari banjir, kekeringan, hingga kebakaran hutan. Berdasarkan laporan BNPB, sepanjang tahun 2023 tercatat lebih dari 5.400 bencana terjadi, dan sekitar 98 persen di antaranya dipengaruhi langsung oleh faktor iklim.
Paragraf Isi / Pembahasan
Situasi ini menuntut langkah nyata yang cepat dan terkoordinasi, sejalan dengan tujuan SDG 13 tentang penanganan perubahan iklim. Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan arah kebijakan, antara lain melalui komitmen penurunan emisi yang tertuang dalam Nationally Determined Contributions (NDC) dengan target pengurangan emisi sebesar 31,89% pada tahun 2030. Upaya tersebut kemudian diperkuat lewat program pembangunan rendah karbon. Meski demikian, jalan yang ditempuh masih penuh tantangan, khususnya maraknya deforestasi akibat ekspansi perkebunan sawit dan pertambangan, yang justru meningkatkan beban emisi karbon secara signifikan.
Kesimpulan
Perubahan iklim di Indonesia bukan hanya persoalan lingkungan, tetapi juga menyangkut keberlanjutan hidup masyarakat. Upaya pemerintah melalui target penurunan emisi dan kebijakan pembangunan rendah karbon perlu diperkuat dengan dukungan dari bawah, terutama praktik kearifan lokal yang terbukti mampu menjaga harmoni dengan alam. Integrasi antara regulasi nasional, teknologi modern, dan pengetahuan tradisional akan menciptakan strategi aksi iklim yang lebih kokoh, relevan, dan inklusif. Dengan cara ini, percepatan pencapaian SDG 13 bukan hanya sekadar target global, melainkan gerakan nyata yang lahir dari kekuatan bersama seluruh elemen bangsa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI