Mohon tunggu...
Ria Anggraini
Ria Anggraini Mohon Tunggu... Human Resources - Ordinary people

Orang biasa yang suka menulis dan membaca.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Sang Penggali Kubur Naik Pangkat Jadi Kades

15 Desember 2019   21:02 Diperbarui: 15 Desember 2019   21:03 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Takdir seseorang memang sudah dituliskan sejak masih dalam kandungan. Bersamaan dengan ditiupkan nafas oleh Sang Maha Pencipta dan tertuliskan di Lauful Mahfuz. 

Takdir itu kini telah terbukti di mana Tuhan pemilik hak prerogatif terhadap hamba-Nya. Ia mengangkat hamba yang dikenal sebagai rakyat biasa dengan pekerjaan sebagai petani dan penggali kubur menjadi Kepala Desa. 

Ya, dialah Pak Mujiadi. Sehari-hari dikenal sebagai petani dan penggali kubur, hanya lulusan STM Bangunan. Tapi ia mampu mengalahkan dua saingannya, yaitu petahana dan seorang sarjana. 

Menurut cerita Pak Mujiadi, ia tak pernah sedikitpun bermimpi menjadi Kades. Ia pun tak pernah berniat mencalonkan diri, justru warga sekitarnyalah yang mendorong dan mendaftarkannya sebagai calon Kades. Salah satu warga mengatakan mereka menginginkan pemimpin yang jujur, dan Pak Mujiadilah yang mereka percaya. Maka tak heran berbekal kepercayaan masyarakat desa, bapak dua anak ini berhasil mengumpulkan 1.286 suara dari 6.000 suara terdaftar. 

Pak Mujiadi terkenal sebagai orang yang ringan tangan tetutama saat ada warga yang meninggal dunia. Tanpa diminta ia akan langsung menuju tanah pemakaman untuk menggali kubur untuk jenazah. Ia tak memikirkan bayaran, hal itu dilakukannya hanya untuk membantu. 

Lelaki usia lima puluh tahun ini terkenal lugu. Meski sudah dilantik sebagai Kades Pagerwojo, Blitar, ia masih belajar menggunakan handphone Android. Anak sulungnya yang mengajarkan mengoperasikan handphone canggih tersebut. 

Sebelum terpilih menjadi Kades, Pak Mujiadi biasa menggunakan handphone hanya untuk bertelepon saja. Sebenarnya ia tak mau membeli handphone baru namun jika ia tidak membeli justru warga desa yang akan membelikannya dengan cara urunan. 

Dari hal tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa pendidikan tinggi tidak menjamin berhasil menarik simpati warga. Justru keluguan, kejujuran dan sikap suka menolonglah yang mampu mengundang simpati. Karena warga dan rakyat butuh pemimpin yang jujur dan amanah. 

Kini di tangan Pak Mujiadilah seluruh penduduk Desa Pagerwojo menumpulkan harapan. Ayo Pak Mujiadi Anda Bisa! 

Sesuai dengan firmanNya dalam surat Al Imran ayat 26 (QS.3:26) yang artinya:

Katakanlah (Muhammad), "Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun