Mohon tunggu...
R.Aditya Krisna
R.Aditya Krisna Mohon Tunggu... -

Hidup itu tindakan,,, Berguna,,, Air itu pemikiran sedangkan Api nafas mandiri,,, Kebudayaan Bangsaku lebih besar dari yang kau bayangkan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sisa Impian

28 Desember 2013   23:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:24 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku terbangun menjelajah bayang-bayang mimpi, tiap jengkalnya menumbuhkan keinginan kering. Apa kabar kalian, mungkin kau sedang bahagia, kuharap begitu. Kutarik semua urat-urat ketegangan ini, dengan payah lagi susah, kuhempaskan tubuh lapuk ini keperut bumi, jika beruntung aku dapat bangkit dari bayang mimpi. Paling tidak aku pernah sekolah, belajar, dan mendengar ceramah impian manusia. Kalian mengerti yang kumaksud, tentang guru yang menanyakan cita-cita kalian, atau sekedar teman sekelas yang dengan bangga bercerita akan seragam baru. Dan seperti itulah mimpi anak-anak.

Apakah kalian pernah mendengar mimpi-mimpi dari desa. Impian anak desa, semacam gambaran kebesaran yang penuh keterbatasan. Bagaimana suara kota menumbangkan dengan mudah suara halus yang bernama impian. Aku melihat wajah semangat kalian pagi ini. Wajah orang kota, sepenuhnya aku tak percaya.

Dingin meyeruak, menembus kulit, kebanyakan rasa kepedihan digambarkan. Jiwa bergelora menyongsong lamunan pagi, ah... aku masih bermimpi. Bagaimana caranya aku bangkit menyambut mentari hari ini. Lambat laun bayangan kabur, seiring matahari kian meninggi dan panas. Mimpi- mimpi perlahan menguap begitu saja, menambah tebal awan dilangit. Aku yakin sore akan turun hujan dengan lebatnya, menghapus mimpi tanpa sisa.

Kulihat deretan lansia berjajar, rapi dan rapuh. Mimpiku bersandar pada pandangan ini, tertata dan akan menua. Guratan wajah lansia yang menandakan habisnya sebuah impian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun