Mohon tunggu...
Queen Adler
Queen Adler Mohon Tunggu... -

an open minded and open hearted person :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bali Bukan Hanya Denpasar!

11 Juli 2012   07:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:04 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya terlahir dari rahim seorang ibu yang pure Bali . Daerah asli keluarga ibu saya adalah Tabanan . Namun keluarga ibu telah pindah ke Kabupaten Jembrana,tepatnya Kota Negara . Saya pun lahir di kota kecil tsb . Lepas SMA,saya hijrah ke Denpasar untuk mencari kerja . Pertama kali menetap di Denpasar itu tahun 2009 . Jadi sekarang sudah 3 tahun saya berdomisili di Denpasar .

Berbicara tentang Denpasar,disini saya akan mencoba memberikan pendapat yg sekiranya bisa mengubah stigma yg sepertinya terlanjur melekat di kalangan masyarakat luas tentang Bali,khususnya Denpasar . Siapa sih yg gatau Bali? Kalau boleh sombong sedikit,everybody knows Bali . Bahkan Bali dinobatkan sebagai One of The Must Visited Place Before You Die . Lucunya masih ada saja orang yang tahu Bali,tapi tidak tahu Indonesia :D . Saya rasa sebutan diatas memang cocok buat Bali , cumap yg saya sayangkan disini adalah masyarakat luar hanya tahu Bali itu "Denpasar" saja . Memang,objek2 wisata favorit sebagian besar letaknya di Kodya Denpasar dan Kabupaten Badung, seperti Kuta,Nusa Dua,Jimbaran . Padahal sejatinya Bali memiliki 8 Kabupaten dan 1 Kotamadya . yaitu Kab. Buleleng,Jembrana,Tabanan,Badung,Gianyar,Bangli,Klungkung,Karangasem serta Kodya Denpasar . Sebagai Ibukota Provinsi,tentu Denpasar paling menonjol karena pusat pemerintahan ada disana .

Sedikit gambaran tentang Denpasar saat ini yaitu : panas,kendaraan bermotor yg semakin membludak yg menyebabkan macet,para pendatang yg semakin ramai sehingga para investor berlomba-lomba membangun hotel dan kost2an menjamur disana sini . Lahan kosong sedikit,bangun kost2an,bangun hotel . Haduuuuh . Belum lagi proyek Pemda untuk pembangunan underpass di kawasan Simpang Siur . Macet nya pooolll *tepok jidat* . Yang paling disayangkan adalah,pembangunan infrastruktur spt jalanan dan hotel td,seringkali tidak sejalan dengan pelestarian lingkungan di sekitarnya . Saya ambil 1 contoh,ada hotel baru di kawasan Nusa Dua sana yang ternyata dalam proses pembangunan nya menggerus sebagian besar wilayah Pantai Geger (salah 1 kawasan pantai di Nusa Dua) secara semena mena . Wilayah pantai yg semestinya indah dan asri,menjadi suram dan terdegradasi . Tidak hanya itu,sebenarnya dari proses pengesahan IMB nya pun bermasalah . Diduga kuat,investor yg membangun hotel tsb adalah salah seorang buron koruptor kelas kakap . ckckckckck *tepok jidat lagi* .

Mungkin faktor terkuat yg menjadi alasan makin menjamurnya hotel2 adalah,bahwa Bali semakin diminati masyarakat internasional sebagai tempat perhelatan berbagai acara kelas dunia . Hal ini tentu merupakan sebuah PUJIAN sekaligus UJIAN buat Bali . Tahun ini ada World Bank Conferrence,tahun depan ada Miss World,ada APEC XXI . Wahai investor2,bila anda berniat untuk investasi di Bali,silahkan lirik kabupaten2 ya lain selain Denpasar,karena di Denpasar sepertinya sudah over capacity untuk kamar2 hotelnya . Dampak terburuk dr hal tsb adalah,Bali bisa krisis air pd tahun 2015 . Masih banyak kok daerah2 di Bali yg punya potensi pariwisata .  Contohnya Menjangan di Jembrana,Jatiluwih di Tabanan,Candidasa di Karangasem,dll . Tapi tolong yaa wahai investor,pembangunan infrastruktur pariwisata nya diseimbangkan dg pelestarian lingkungan nya . Percuma anda kaya harta tp tidak kaya hati . Terus untuk bapak2 Pemprov Bali,tolong peraturan nya diperjelas dan ditegakkan tanpa pandang bulu . Percuma sana sini koar koar nyuruh rakyat memegang teguh Ajeg Bali,tp Pemprov nya ada yg masih memble .

Satu yg saya salutkan dari masyarakat Bali,sebagian besar masih memegang teguh adat dan budaya nenek moyang yg masih diterapkan sampai sekarang . Contohnya,di Bali tidak boleh ada bangunan yg lebih tinggi dari Pura Besakih . Jadi di Bali tidak mungkin ada gedung pencakar langit :P .

Lama2 mungkin Denpasar bisa disejajarkan dg Jakarta . Kepadatan penduduknya,tingginya biaya hidup,kemacetan . Yg membedakan mungkin tingkat kriminalitasnya,di Denpasar tidak seberingas Jakarta . Juga,seperti yg sudah saya sebutkan diatas,masyarakat Bali asli masih mempunyai "tempat"  yg dominan,dibanding saudara2 kita orang betawi asli di Jakarta yg semakin terpinggirkan oleh pendatang :(


Semoga Bali bisa berbenah diri mengahadapi tantangan globalisasi..

Semoga masyarakat luar bisa mengetahui Bali secara keseluruhan,bukan cuma Denpasar...

Semoga Bali tetap ajeg... :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun