Mohon tunggu...
Qory Salsabilla Shodikin
Qory Salsabilla Shodikin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

#SocialStudies

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penggunaan Sosial Media dalam Langkah Menumbuhkan Partisipatif Masyarakat terhadap Pengelolaan Sampah

25 Oktober 2022   20:52 Diperbarui: 25 Oktober 2022   21:06 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Gerakan Pengelolaan Sampah Melalui Tagar #BijakKelolaSampah (Sumber gambar: Instagram @waste4change https://www.instagram.com/p/CjVM3Pmsh0x/

Qory Salsabilla Shodikin

Sosiologi Pembangunan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

qory.salsa04@gmail.com

PENDAHULUAN

Permasalahan pengelolaan sampah merupakan persoalan yang melibatkan lingkup mikro dan makro. Pengimplementasian pengelolaan sampah yang baik dan benar harus dimulai dari lingkupan terkecil, di mana posisi masyarakat adalah pemegang kunci dari usaha mengatasi persoalan sampah ini. Berdasarkan Notoatmodjo, dalam memecahkan pemasalahan-permasalahan diperlukan keikutsertaan atau partisipasi seluruh anggota masyarakat. Sebagai komponen terpenting, masyarakat sendirilah yang aktif memikirkan, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasikan program-program untuk mengatasi segala permasalahan. (Notoatmodjo, 2007).

Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pengelolaan sampah belum sepenuhnya terimplementasikan dengan baik. Bahkan tidak jarang sekelompok orang yang masih tidak familiar dengan kemampuan pengelolaan sampah yang baik dan benar. Persoalan sampah ini adalah masalah yang melibatkan berbagai dimensi (multi-dimensi) di seluruh wilayah Indonesia (Sakir, 2021). Berdasarkan hasil penelitian Jurnal Science pada tahun 2015, Indonesia ditetapkan sebagai negara pembuang sampah plastik ke lautan terbanyak nomor 2 di dunia (Detiknews, 2015). Menurut Dr Christ Wilcox, pakar ekologi dari lembaga penelitian Australia CSIRO, buruknya manajemen sampah di Indonesia kemungkinan sejalan dengan kombinasi besarnya populasi dan tingkat pembangunan di Indonesia. Permasalahan rendahnya kualitas pengelolaan sampah di Indonesia merupakan bagian dari tanggung jawab bersama, baik masyarakat pemerintah, hingga pihak swasta punya andil bersama mewujudkan pengelolaan sampah yang lebih efektif dan bertanggung jawab demi terciptanya lingkungan yang berkualitas.

Diambil dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2020, jumlah sampah yang terkumpul di Indonesia mencapai angka 72 juta ton per tahun, angka tersebut belum termasuk sampah yang telah terkelola dengan baik, sekitar 36% atau sekitar 9 juta ton sampah tidak terkelola setiap tahunnya. Sampah yang tidak tertangani dengan baik akan menimbulkan kerusakan di lingkungan, menimbulkan bau serta berisiko menimbulkan penyakit. Kerusakan lingkungan akibat sampah dapat terjadi dimulai dari sumber sampah. Pengelolaan sampah yang baik telah mencapai batas urgensi di Indonesia untuk menekan timbulnya pencemaran atau kerusakan lingkungan. Pengelolaan sampah merupakan sebuah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah meliputi membatasi timbulan sampah, mendaur ulang sampah dan memanfaatkan kembali sampah. (Aulia, dkk, 2021)

Bersamaan dengan peningkatan aktivitas masyarakat Indonesia di lingkup digital, khususnya pada sosial media merupakan kesempatan yang baik untuk memanfaatkan sosial media sebagai sarana dalam mempromosikan kesadaran akan pengelolaan sampah. Keuntungan dari penggunaan sosial media adalah informasi yang dikelola dalam sosial media sangat mudah untuk menjangkau masyarakat secara luas, berdasarkan umur, wilayah, jenis kelamin, dan sebagainya. Sejalan dengan itu, tidak sedikit sudah banyak kemunculan sosok-sosok yang mendukung pergerakan kesadaran mengenai pengelolaan sampah yang baik. Selain itu, kesadaran pengelolaan sampah mulai tumbuh di masyarakat sebagai akibat dari kemunculan lembaga swadaya yang berfokus untuk berkontribusi dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat perihal pengelolaan sampah yang baik dan benar.

Faktor yang Menyebabkan Kurangnya Kesadaran Masyarakat Terhadap Pengelolaan Sampah

Pentingnya melakukan proses pengelolaan sampah dari hulu ke hilir, sebagai upaya pengurangan sampah dari sumbernya yang dilakukan dengan kegiatan pengumpulan melalui berbagai macam mekanisme. Pengumpulan sampah yang dilakukan oleh komunitas, pemerintah daerah, maupun individu, dengan menggunakan transfer point yaitu pengelolahan yang dilakukan di TPS 3R, bank sampah, TPST (tempat pengelolaan sampah terpadu yang kemudian residunya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Beberapa tantangan di sumber sampah salah satunya adalah sikap dan prilaku manusia, yaitu sejauh mana masyarakat peduli terhadap sampah, kemudian minimalisasi sampah di sumber (reduce), dan pengelolahan sampah di sumber, seperti optimalisasi pemilahan antara sampah organik dan anorganik.

Kurangnya kesadaran masyarakat bisa diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan warga terhadap jenis dan pengelolaan sampah,  tidak tersedianya tempat penampungan sampah sementara, kurangnya fasilitas pengangkut sampah ke TPA, tidak tersedianya tempat sampah di depan rumah warga, kurangnya SDM untuk mengangkut sampah, tidak adanya sosialisasi kebijakan terkait pengelolaan sampah dan kurangnya keterpaparan informasi mengenai pengelolaan sampah. (Aulia, dkk, 2021). Masalah pengelolaan sampah di Indonesia menurut Kardono (2007), dilihat dari beberapa indikator , yaitu tingginya jumlah sampah yang dihasilkan, tingkat pengelolaan sampah yang rendah, tempat pembuangan akhir yang terbatas, institusi pengelola sampah, dan masalah biaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun