Ketika AI menyajikan informasi yang sudah terfilter berdasarkan preferensi individu, hal ini dapat mengarah pada pola pikir yang lebih sempit dan kurang terbuka terhadap perspektif baru.Â
Kesimpulan
Dari analisis di atas, jelas bahwa meskipun AI membawa banyak kemudahan dan efisiensi, ada potensi dampak negatif terhadap IQ dan pola pikir manusia. Penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan kemampuan kognitif, keterampilan sosial, dan kreativitas yang penting dalam perkembangan individu. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pendekatan yang seimbang dalam penggunaan teknologi agar manfaatnya dapat dirasakan tanpa mengorbankan kemampuan dasar manusia.
Refrensi
Heffernan, N. T., & Heffernan, C. L. (2014). "Paris, AI’s role in education using modern technology."
Twenge, J. M. (2017). "I-Gen: Why Today's Super-Connected Kids Are Growing Up Less Rebellious, More Tolerant, Less Happy—And Completely Unprepared for Adulthood."
National Endowment for the Arts. (2013). "Creating a Nation of Innovators."
Pariser, E. (2011). "The Filter Bubble: What the Internet Is Hiding from You."
Saran
Artikel ini dapat menjadi awal untuk mengkaji lebih dalam pengaruh AI terhadap kemampuan kognitif manusia. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami dan menemukan solusi guna meminimalkan dampak negatif sambil tetap memanfaatkan keuntungan yang ditawarkan oleh teknologi ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI