Universitas Jember memiliki berbagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, salah satunya yakni dengan program UNEJ Membangun Desa melalui program Kuliah Kerja Nyata. Program KKN UNEJ Periode I Tahun Ajaran 2023/2024 dimulai dengan penerjuan pada tanggal 4 Januari 2024 hingga 10 Februari 2024. Bentuk dari KKJ UMD 2024 yakni dengan membagi mahasiswa menjadi berkelompok yang nantinya akan diterjunkan di wilayah Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Lumajang. Setiap kelompok nantinya akan ditugaskan untuk membantu membangun dan mengembangkan potensi yang ada di masing-masing desa.
Kelompok 27 KKN UMD Periode I, diterjunkan di Desa Rowosari Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember. Titik fokus utama dari program kerja kelompok 27 yakni pengembangan potensi Desa Rowosari. Pengembangan potensi desa dititik beratkan pada Branding potensi desa melalui sosial media. Sejalan dengan hal tersebut, maka kelompok 27 KKN UMD mengusung program kerja "Grandrowosari" yakni Gerakan Rowosari Angkat Potensi Desa. Melalui program kerja tersebut diharapkan dapat membantu desa untuk lebih mengembangkan dan mempromosikan potensi yang dimiliki desa pada wilayah luar. Program kerja Grandrowosari sendiri memiliki kegiatan yakni berupa pengenalan pentingnya branding bagi pengusaha UMKM desa dan pengelola wisata, mengingat Desa Rowosari sendiri memiliki potensi wisata yakni Air Terjun 7 Bidadari.
Program kerja dimulai dengan melakukan survey terkait potensi desa kemudian dilakukan analisa terkait peluang pengembangan potensi. Program kerja kemudian dilanjutkan dengan pelatihan sosialisasi dan pelatihan yang terbagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama diselenggarakan pada tanggal 19 Januari 2024 dan sesi kedua dilakukan pada tanggal 20 Januari 2024.
Sosialisasi dan pelatihan diadakan dengan mengundang narasumber. Pada sesi pertama terkait branding mengundang Bapak Candra selaku Business Mentor of Support Anak Muda Go Digital dan sesi kedua terkait pelatihan desain yang mengundang Bapak Wahyudi selaku editor. Sosialisasi dan pelatihan yang diselenggarakan diikuti oleh pelaku UMKM, Perangkat Desa dan anggota Karang Taruna.
