Tanpa inovasi pada sistem pengisian daya rendah, maka:
EV akan tetap jadi barang mahal dan hanya dinikmati kelas menengah ke atas.
Potensi penghematan energi dan pengurangan emisi dari sektor transportasi tidak akan maksimal.
-
Kesenjangan akses transportasi ramah lingkungan justru bisa makin melebar.
Peran Pemerintah dan Industri
Pemerintah perlu memberikan insentif riset dan pengembangan---seperti misalnya pemerintah bekerja sama dengan universitas dan startup lokal untuk mengembangkan prototipe charger rumah tangga yang hemat energi dan kompatibel dengan daya 450-900 VA. Pendekatan kolaboratif antara pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku industri diharapkan mampu menghasilkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat lokal.
Selain itu, perusahaan EV juga dapat bermitra dengan PLN atau koperasi lokal untuk menyediakan solusi charging berbasis komunitas. Regulasi yang mempermudah proses peningkatan daya listrik rumah atau pembiayaan infrastruktur charger sederhana juga sangat dibutuhkan.
Refleksi
Saya percaya, kendaraan listrik bukan sekadar teknologi. Ia adalah simbol harapan akan masa depan transportasi yang bersih, hemat, dan inklusif. Tapi harapan itu tidak akan menjadi nyata jika kita tidak mengatasi hambatan dasar yang dihadapi sebagian besar masyarakat kita. Inovasi home charger yang cerdas, fleksibel, dan terjangkau akan menjadi jembatan penting menuju masa depan tersebut.
Kadang, saya membayangkan: bagaimana jika suatu hari seluruh gang di kota saya dipenuhi motor dan sepeda listrik yang nyaris senyap? Mungkin itulah saat kita bisa berkata bahwa transisi energi bukan hanya milik segelintir orang, tapi telah benar-benar hadir di tengah kehidupan kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI