Mohon tunggu...
Dian K
Dian K Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

mencintai dengan sederhana...

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Air Minum Manakah Yang Layak Kita Konsumsi?

19 September 2012   06:36 Diperbarui: 4 April 2017   18:28 53620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1348036130960326616

[caption id="attachment_206589" align="aligncenter" width="225" caption="harianjogja.com"][/caption] Dulu saya dan suami sempat memperdebatkan tentang air minum seperti apa yang layak kami minum, antara air mineral (mereknya yang sudah terkenal) atau  air minum yang biasa kami masak dan diambil dari air sumur. Namun, seorang teman memberitahuku bahwa air mineral yang biasa kita konsumsi setelah diteliti, ternyata kandungan zat besinya tinggi sekali sehingga ketika diuji coba air mineral tersebut berubah menjadi air yang menjijikan, berbusa dan sangat keruh. Akhirnya kami memilih air  sumur, meskipun belum tahu apakah air sumur kami lebih baik dari air mineral atau malah sebaliknya? Beberapa bulan kemudian, seorang teman menawarkan air dengan teknologi R.O. Menurutnya sih bagus, karena menurutnya air mineral yang dia tawarkan ada kandungan oksigennya pula, katanya. Akhirnya saya mencobanya, meski agak sedikit bimbang, tapi lumayan harganya  lebih miring ketimbang air mineral. Dan terakhir, kemarin temanku itu membawa kabar baik bahwa dia telah mempunyai alat untuk mengetes kandungan zat besi dalam air minum. Beberapa sampel kami uji waktu itu. Ada air mineral 1 dan 2, air R.O, dan air sumur milik kami. Hasilnya mencengangkan. Air mineral "terkenal" no. 1 mengandung besi sebanyak 150, air mineral no.2 mengandung besi sebanyak 120,  R.O kandungan besinya adalah 3, dan  air sumur adalah 20. Sedangkan batas toleransi kandungan zat besi dalam air minum adalah 10. Bisa dibayangkan hasilnya, bagaimana perubahan air tersebut setelah dipakaikan alat, air yang mengandung besi sangat tinggi keadaan airnya berubah menjadi kotor dan berbusa (mirip air limbah), sedangkan air dengan kandungan besi yang rendah perubahan air tidak begitu mencolok, bahkan untuk air R.O air masih tetap bening dan suhu air tetap dingin. Sedangkan yang berbuih, suhu air lumayan cukup panas. Meskipun, uji coba kami pada beberapa sampel air ini terbilang sederhana dan tidak dilakukan di laboratorium, buat saya itu sudah cukup untuk menghilangkan keragu-raguan saya selama ini. Apa jadinya, bila saya dan anggota keluarga lainnya terus mengkonsumsi air berzat besi tinggi, apa yang akan terjadi dengan ginjal kami ini? Pada sebuah seminar tentang teknologi air minum,  terjadi sebuah diskusi antara sales filter air mineral yang menggunakan penyaringan biasa dan ultra violet dengan sales filter air  Reverse Osmosis yang biasa disingkat dengan R.O. Menurut sales filter air mineral, bahwa tubuh itu perlu mineral, jadi yang terbaik adalah back to nature yaitu kembali ke alam. Anak-anak dan bayi sangat membutuhkan mineral untuk pertumbuhan mereka. Filter air mineral teknologinya jauh lebih bagus dari R.O, karena menggunakan ultraviolet sehingga dapat mematikan bakteri dan virus. Dia yakin dan percaya bahwa kandungan mineral dari perut bumi banyak sekali manfaatnya jauh sebelum jutaan abad yang lalu. jauh sebelum filter R.O ditemukan. Dia yakin bahwa di kota kecil dan pedesaan  air tanahnya masih bagus dan belum tercemar. Tapi menurut sales filter R.O, teknologi filter R.O jauh lebih baik ketimbang filter air mineral karena membrannya 0,0001 micron hingga mineralnya hilang dan menjadi air murni.  Menurutnya, mineral bisa kita dapat dari makanan, buah, susu, dll. Karena tubuh tidak bisa hanya mengandalkan mineral dari air saja. Berapa drum air yang harus diminum setiap hari. Katanya lagi anak-anak dan bayi bisa mendapatkan mineral dari susu. Di negara maju saja, sudah biasa menggunakan teknologi R.O, bahkan astronotpun minumnya air R.O. Diapun meyakinkan bahwa semua bakteri dan virus tertahan di membran R.O. Karena telah menjadi air murni maka air R.O dengan mudah diserap tubuh dan meringankan kinerja organ ginjal. Menurutnya lagi, kandungan mineral dalam tanah tidak sebagus dulu, karena zaman sudah berubah dan pencemaran air terjadi dimana-mana. Di kota kecil dan pedesaan pun sekarang air telah banyak tercemar. Menurut Ir. Teuku Zulkarnain, MT, kandidat doktor teknik lingkungan Institut Teknologi Bandung, Keunggulan R.O yang paling superior dibandingkan metode-metode pemisahan lainnya yaitu kemampuan dalam memisahkan zat-zat dengan berat molekul rendah seperti garam anorganik atau molekul organik kecil seperti glukosa dan sukrosa. Keunggulan lain dari R.O ini yaitu tidak membutuhkan zat kimia, dapat dioperasikan pada suhu kamar, dan adanya penghalang absolut terhadap aliran kontaminan, yaitu membran itu sendiri. Selain itu, ukuran penyaringannya yang mendekati pikometer, juga mampu memisahkan virus dan bakteri.Teknologi R.O cocok digunakan dalam pemurnian air minum dan air buangan.(sumber:  http://majarimagazine.com/2007/11/teknologi-membran/) Sekarang tinggal anda yang menentukan, mana yang lebih baik dan layak menurut anda. Air mineral atau Air dengan teknologi Reverse Osmosis? Silahkan pilih, dan pikirkan ginjal anda!. Keterangan: Membran adalah  suatu teknik pemisahan campuran 2 atau lebih komponen tanpa menggunakan panas. Komponen-komponen akan terpisah berdasarkan ukuran dan bentuknya, dengan bantuan tekanan dan selaput semi-permeable. Hasil pemisahan berupa retentate (bagian dari campuran yang tidak melewati membran) dan permeate (bagian dari campuran yang melewati membran). (sumber: majari magazine) ~SEMOGA BERMANFAAT~ @QillaMineralWater19092012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun