Mohon tunggu...
Qatrinnada Qurrata Ayun
Qatrinnada Qurrata Ayun Mohon Tunggu... Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Saya adalah seorang mahasiswa psikologi UNNES yang memiliki minat di bidang klinis, perkembangan, pendidikan, sosial, dan organisasi/industri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar dengan Gerak dan Bahasa: Mahasiswa Psikologi UNNES Latih Anak SDIT Mutiara Hati Semarang Lewat Program Speak & Move

15 Oktober 2025   16:45 Diperbarui: 15 Oktober 2025   16:32 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Intervensi Pengembangan Motorik dan Bahasa Pada Anak Kelas 3C SDIT Mutiara Hati Semarang.

Semarang, 09 Oktober 2025-

Suasana ceria memenuhi ruang kelas SD IT Mutiara Hati, Gunungpati, ketika sekelompok mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Semarang (UNNES) hadir membawa kegiatan bertajuk “Speak & Move: Language and Motor Skills Training”. Program ini merupakan bagian dari tugas mata kuliah Kajian Aktual Psikologi Perkembangan yang bertujuan membantu anak-anak mengembangkan kemampuan bahasa formal dan keterampilan motorik melalui kegiatan interaktif dan menyenangkan. 

Program intervensi ini digagas oleh tiga mahasiswa Psikologi UNNES, yaitu Euveline Naftalianda Revalina, Qatrinnada Qurrata Ayun, dan Isna Arifia Rachmadhani, di bawah bimbingan dosen Rulita Hendriyani, S.Psi., M.Si., Psikolog. Dengan mengusung konsep bermain sambil belajar, mereka menghadirkan berbagai aktivitas seperti roleplay sopan santun, permainan klasifikasi digital melalui Wordwall, hingga melipat origami untuk mengenalkan konsep reversibilitas.

 “Anak-anak di usia sekolah dasar sedang belajar menyesuaikan cara berbicara dan berpikirnya. Lewat kegiatan ini, kami ingin mereka lebih terbiasa menggunakan bahasa yang sopan sekaligus melatih koordinasi tubuh,” ujar Isna, salah satu anggota tim intervensi.

Dalam kegiatan berdurasi 90 menit tersebut, peserta yang merupakan anak-anak kelas 3C tampak antusias mengikuti setiap sesi. Mereka belajar mengelompokkan benda, mengurutkan ukuran, hingga memahami perasaan orang lain melalui video reflektif. Pendekatan ini tidak hanya menumbuhkan kemampuan kognitif, tetapi juga mengasah empati dan kerja sama antar siswa.

Melalui Speak & Move, para mahasiswa berharap anak-anak dapat lebih percaya diri dalam berkomunikasi dan terlatih untuk berpikir logis lewat aktivitas yang menyenangkan. Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bagaimana teori psikologi perkembangan dapat diimplementasikan secara kreatif dalam dunia pendidikan anak.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun