Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menjadi Lebih Baik dalam Berkomunikasi dengan Analisis Transaksional

16 Mei 2023   15:25 Diperbarui: 24 Mei 2023   12:15 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Berkumpul dengan teman. (Foto: Heftiba on Unsplash)

Seorang terapis yang menggunakan analisis transaksional dapat membantu seseorang mengidentifikasi ego state dan posisi hidup mereka, dan mengusahakan untuk mengadopsi posisi yang lebih sehat.

Analisis transaksional juga dapat digunakan untuk membantu individu mengatasi pola perilaku negatif dan memperbaiki hubungan mereka dengan orang lain. Misalnya, jika seseorang sering berada dalam posisi "I'm not okay, You're not okay", seorang terapis dapat membantu mereka mengenali pola ini dan bekerja untuk mengadopsi posisi hidup yang lebih sehat.

Komunikasi Lebih Baik dengan Analisis Transaksional

Kita telah memahami masing-masing ego state Parent, Adult, dan Child.

Idealnya, komunikasi efektif terjadi dengan rumus berikut:

1. Parent x Child

2. Child x Parent

3. Adult x Adult

Meskipun demikian, rumus di atas tidak mutlak. Kita semua dibesarkan dengan cara berbeda, mempersepsikan dunia dengan cara yang berbeda, melihat contoh dan memahami pengetahuan yang berbeda, dan sistem di kepala kita berfungsi juga dengan cara yang tidak sama. Ada kemungkinan seseorang dengan ego state Child lebih nyambung jika diberitahu oleh sesama Child, meskipun kemungkinannya tidak umum.

Bagaimana cara kita mengetahui kita sedang berada dalam ego state yang mana?

Berikut adalah beberapa tips:

1. Perhatikan pikiran, perasaan, dan perilaku: Ego state kita sering kali dapat diidentifikasi dengan memperhatikan pikiran, perasaan, dan perilaku kita di saat itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun