Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Internet dan Cara Berpikir Individu Beragama

27 Februari 2019   08:03 Diperbarui: 27 Februari 2019   09:50 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.informationweek.com

Definisi yang paling umum dari berpikir adalah berkembangnya ide dan konsep (Bochenski, dalam Suriasumantri) di dalam diri seseorang. 

Berpikir termasuk tingkat hidup kejiwaan taraf tinggi, sebab terjadinya proses berpikir karena adanya kesadaran dalam diri manusia. Cara berpikir seseorang dipengaruhi oleh pengalaman dan cara seseorang memperoleh input untuk proses berpikir tersebut. Salah satu caranya adalah dengan mengakses salah satu teknologi yang mulai dikenal sejak awal abad 20, internet.

Internet menghubungkan manusia lebih dari bagaimana transportasi darat, air, maupun udara melakukannya. Individu cenderung merasa lebih bersosialisasi dan menemukan lebih banyak informasi di dalam dunia maya tersebut dan mengabaikan sarana nyata seperti buku dan lingkungan sosial di sekitar tempat tinggal dan tempat beraktivitas.

Thornstein Veblen (1857-1929), pencetus suatu teori bernama determinisme teknologi menganggap bahwa teknologi adalah suatu kesatuan yang independen yang bersifat otonom. Dengan bersifat independen, teknologi berkembang sendiri, namun pada akhirnya akan memberikan pengaruh kepada masyarakat, sehingga adanya reka baru teknologi yang berkembang akhirnya menghasilkan suatu tipe masyarakat yang baru, yaitu masyarakat yang sudah beradaptasi mengikuti perkembangan yang dibawa oleh reka baru teknologi tersebut.

Dalam perkembangannya di dalam masyarakat, teknologi menentukan bentuk-bentuk sosial, ekonomi, kebudayaan yang berkembang dan kemudian berintegrasi dengan dunia secara global. 

Perkembangan teknologi dan pengaruhnya dalam masyarakat, terutama dalam bidang ekonomi tidak bisa ditolak hingga akhirnya saat ini terciptalah produksi modern di masyarakat yang mempengaruhi sistem yang ada. 

Masyarakat yang modern saat ini telah beradaptasi dengan teknologi, dan semua reka baru teknologi seiring berjalannya waktu telah mengubah cara manusia berkomunikasi, berosialisasi, bekerja, bepergian, yang secara umum dapat disimpulkan bahwa perubahan teknologi juga jelas membawa perubahan sosial di dalam perkembangan masyarakat. Namun dalam pengaplikasian teknologi-teknologi ini di masyarakat, bukanlah hal yang mudah dan diperlukan usaha yang sungguh-sungguh. 

Hal ini dikarenakan sifat dasar manusia yang memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap sesuatu yang baru, peraturan-peraturan yang telah mereka adaptasi sebelumnya, norma-norma yang ada di masyarakat, dan tak lepas juga adalah bagaimana persepsi masyarakat atau per-individu saat berhadapan dengan teknologi-teknologi tersebut. 

Maka dari itu, teori determinisme teknologi ini beranggapan bahwa teknologi itu juga lah yang membentuk cara masyarakat bersikap, berpikir, bertindak, dan mendorong masyarakat untuk berpindah dari suatu pengadaptasian teknologi satu ke teknologi lain.

Seperti penemuan jam mekanis mengubah cara berpikir kita. Begitu waktu didefinisikan ulang oleh jam sebagai serangkaian satuan durasi yang sama, maka pikiran kita mulai menekankan pekerjaan mental yang metodis mengenai pembagian dan pengukuran.

Setiap teknologi adalah ekspresi kehendak manusia. Terdapat empat tipologi berdasarkan cara teknologi melengkapi dan memperbesar kemampuan asli manusia: Pertama, teknologi yang memperbesar kekuatan fisik (cangkul, jarum sulam, pesawat tempur dll), Kedua, teknologi yang memperbesar sensitivitas indra (mikroskop, amplifier, teleskop dll), Ketiga, teknologi yang membentuk ulang alam (bendungan, pil kontrasepsi, bibit jagung modifikasi gen, dll), dan Keempat, teknologi intelektual. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun