Mohon tunggu...
Putu Widiari
Putu Widiari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Putu Widiari

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sorgum Tanaman Jenis Serealia yang Menyimpan Berbagai Macam Manfaat

14 Mei 2024   23:45 Diperbarui: 14 Mei 2024   23:48 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

         Sorgum merupakan tanaman serealia yang berasal dari Afrika Timur. Beberapa tahun terakhir tanamanin ini cukup populer sebagai sumber pangan alternatif di Indonesia dan daerah tropis. Hal tersebut dikarena kandungan gizinya yang kaya dan beragam. Banyak aspek yang menarik dari sorgum, seperti kadungan proteinnya yang tinggi, manfaat yang dimilikinya bagi kesehatan serta tanaman ini memiliki peluang bubidaya cukup baik dilakukan di indonesia  sebab memiliki toleransi yang tinggi terhadap kekeringan.

       Nutrisi Sorgum sendiri mempunyai banyak kandungan gizi, bahkan lebih tinggi daripada makanan pokok masyarakat saat ini yaitu padi alias beras. Sorgum juga mengandung serat tidak larut air atau serat kasar dan serat pangan, masing-masing sebesar 6,5% -- 7,9% dan 1,1% -- 1,23%. Kandungan proteinpun seimbang dengan jagung sebesar 10,11% sedangkan jagung 11,02%. Begitu pula dengan kandungan patinya sebesar 80,42% sedangkan kandungan pada jagung 79,95%.

       Meskipun sorgum tidak seterkenal kedelai atau kacang-kacangan lainnya sebagai sumber protein, namun sorgum mengandung jumlah protein yang signifikan. Protein dalam sorgum terutama terdiri dari asam amino esensial yang diperlukan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh. Studi menunjukkan bahwa sorgum mengandung sekitar 10-12% protein, membuatnya menjadi sumber protein yang layak untuk vegetarian dan vegan.

Kandungan protein yang tinggi dalam sorgum menjadikannya sebagai sumber protein alternatif yang penting untuk kesehatan. Berikut merupakan manfaat Protein dalam Sorgum.

  • Membantu Pertumbuhan dan Perbaikan Sel: Protein adalah blok bangunan utama dalam tubuh manusia. Kehadiran protein yang cukup dalam diet membantu dalam pertumbuhan sel-sel tubuh yang sehat dan memperbaiki jaringan yang rusak.
  • Menjaga Kesehatan Otot: Protein penting untuk memelihara otot yang kuat dan berfungsi dengan baik. Konsumsi sorgum dapat membantu memenuhi kebutuhan protein tubuh untuk menjaga kesehatan otot.
  • Membantu Pengelolaan Berat Badan: Protein memainkan peran penting dalam merasa kenyang lebih lama setelah makan. Dengan memasukkan sorgum ke dalam diet, seseorang dapat merasa lebih kenyang lebih lama, membantu dalam pengelolaan berat badan.
  • Menjaga Kesehatan Jantung: Sorgum juga mengandung fitokimia dan antioksidan yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Protein dalam sorgum dapat membantu dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah, yang merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung.
  • Meningkatkan Kesehatan Usus: Protein dalam sorgum juga dapat membantu dalam menjaga kesehatan usus dengan memberikan nutrisi bagi bakteri baik dalam sistem pencernaan.
  • Mengatasi penyakit Celiac: Salah satu khasiat utama dari sorgum yakni aman dimakan oleh penderita penyakit Celiac. Penyebab utama penyakit ini adalah gluten, yaitu protein yang umumnya terkandung pada tepung. Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, sorgum adalah sumber kalori bebas gluten. Itu sebabnya, sorgum dapat menjadi alternatif makanan pokok untuk  yang sensitif terhadap kandungan protein tersebut.
  • Meredakan radang atau bengkak: Tak kalah penting, sorgum ternyata memiliki manfaat dalam membantu proses penyembuhan luka. Komponen polifenol pada sorgum,yang tak lain adalah asam fenolat, merupakan agen anti-inflamasi yang dapat mengatasi peradangan pada tubuh. Salah satu studi berjudul Effect of Sorghum Consumption mencoba mengamati manfaat cantel yang satu ini. Studi tersebut menunjukkan bahwa sorgum memiliki potensi untuk meningkatkan respons anti-inflamasi tersebut karena bisa mengurangi peradangan pada pasien yang terinfeksi HIV.

Cara Mengonsumsi Sorgum

Sorgum dapat dimasukkan ke dalam diet sehari-hari melalui berbagai cara, termasuk:

  • Sorgum sebagai Sumber Karbohidrat: Mengganti beras atau gandum dengan sorgum dalam hidangan seperti nasi atau roti.
  • Sorgum dalam Bentuk Tepung: Menggunakan tepung sorgum dalam pembuatan roti, kue, atau adonan lainnya. Tepung biji sorgum mempunyai kandungan tak kalah dengan tepung serealia yang lain, seperti jagung, gandum, dan barley. Biji sorgum mengandung tiga jenis karbohidrat yaitu, pati, gula terlarut, dan serat. Kandungan gula terlarut pada sorgum terdiri dari sukrosa, glukosa, fruktosa dan maltosa.Hanya saja yang membuat tepung sorgum sedikit peminat adalah karena tidak adanya gluten seperti pada tepung terigu. Masyarakat kita sudah terlanjur tercebur dalam nikmatnya elasitisitas terigu, karena tingginya gluten, dan inilah yang membuat adonan mie, dan roti menjadi elastis.
    Terlalu banyak makan dari bahan pangan bergluten tidaklah terlalu baik untuk kesehatan, karena dapat menyebabkan celiac desease. Ini merupakan salah satu titik tolak bahwa alternatif tepung yang sehat dapat dikonsumsi adalah tepung sorgum.
    Selain itu Sorgum dikenal memiliki manfaat yang lebih baik daripada tepung terigu karena gluten free serta memiliki angka glikemik index yang rendah sehingga turut mendukung tren gerakan konsumen gluten free diet seperti di negara-negara maju.
  • Sorgum sebagai Sereal: Menggunakan biji sorgum sebagai bahan dasar sereal sarapan atau camilan yang sehat.

Sorgum bukan hanya sumber karbohidrat yang bergizi, tetapi juga sumber protein yang berharga. Dengan manfaatnya yang beragam bagi kesehatan, mengonsumsi sorgum secara teratur dapat membantu dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Dengan memasukkan sorgum ke dalam diet seimbang, seseorang dapat memanfaatkan semua kebaikan gizi yang ditawarkannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun