Mohon tunggu...
Putri Yulinda
Putri Yulinda Mohon Tunggu... Penulis - Putri (Tup)

Khairunnas Anfa'uhum Linnas..

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Mari Benahi Pola Konsumsi Dalam Berhijab

17 Februari 2019   18:33 Diperbarui: 17 Februari 2019   18:32 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Assalamualaikum Wr. Wb..

Dalam sebuah hadis diriwiyatkan oleh Nasa'I yaitu pada hadis ke 2571 dijelaskan bahwa konsumsi ialah :

Artinya : Dari Amr bin Syuaib dari ayahnya dari kakeknya berkata, Rasul SAW bersabda: "makan dan minumlah, bersedekah serta berpakaianlah dengan tidak berlebihan dan tidak sombong".

Konsumsi dari segi ekonomi adalah suatu tindakan untuk mengurangi atau menghabiskan nilai guna ekonomi suatu benda atau secara umum konsumsi ialah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan. Dari penjelasan hadis diatas dianjurkan agar bisa menjaga cara berpakaian kita supaya tidak terlihat berlebihan. Pakaian tidaklah harus berglamor akan tetapi berpakaianlah sesuai dengan tuntunan agama Islam yakni pakaian yang dapat menutupi aurat kita.

Pada umumnya wanita yang beragama Islam memakai jilbab/hijab untuk menutupi salah satu auratnya yang dapat melindungi diri wanita yang sangat berharga agar tidak dinikmati oleh sembarang orang. Tentunya hijab telah fenomenal dikalangan berbagai usia baik anak-anak, remaja, hingga dewasa. 

Begitu banyak berbagai model hijab yang mengkuti zaman. Namun penggunaannya masih belum sesuai ajaran agama islam. Sebenarnya tata cara tersebut sudah tercantum dalam surat Al Ahzab ayat 59, dimana merupakan perintah berhijab dalam Al-Qur'an dan dalam beberapa hadits wanita berhijab.

  • Menutup Seluruh Tubuh. Cara berjilbab menurut Islam yang pertama adalah menutup seluruh tubuh. Dimana Rasulullah menyebutkan bahwa semua tubuh wanita adalah aurat kecuali muka dan telapak tangan. Dimana ada juga yang menganggap ciri-ciri hijab syar'i yang lain adalah termasuk cadar untuk menutup muka.
  • Menutup Dada. Menutup dada mengacu kepada Al-Qur'an surat Al Azab ayat 59 yang menyuruh semua wanita beriman mengulurkan jilbabnya sampai menutup dada. Kebanyakan ahli tafsir, menyebutkan yang menutup dada adalah bagian yang menjulur dari kepala. Karena dada adalah bagian yang sensitif pada wanita.
  • Tidak Membentuk Tubuh. Cara memakai jilbab yang benar salh satunya adalah tidak membentuk tubuh. Dengan berjilbab tetapi pakaian ketat, membuat wanita kehilangan manfaat menutup aurat dalam Islam
  • Tidak Berhias Berlebihan. Tidak berhias belebihan, baik itu diwajah atau bagian dari asesoris jilbab juga menjadi cara berhijab syar'i. Berhias dengan berlebihan menurutkan hawa nafsu dan ini bukan tujuan menutup aurat dalam Islam.
  • Tidak Menampakkan Bagian Wajah Tertentu. Hal ini sesuai dengan penjelasan sebelumnya. Berjilbab menutup dada, berarti tidak menampakkan lehernya. Selanjutnya berjilbab tidak boleh menampakkan rambutnya dengan sengaja, berjilbab tidak menegluarkan telinga, meskipun hanya memperlihatkan anting-antingnya saja.
  • Tidak Membentuk Punuk Unta. Berjilbab yang seperti ini adalah menggunakan jilbab dengan ciri-ciri punuk unta.

Untuk lebih mengetahui cara mengkonsumsi atau cara menggunakan hijab sesuai dengan ajaran agama Islam, agar nantinya konsumsi tersebut bernilai maslahah yang maksimum, keyakinan tersebut diyakini ada kehidupan dan pembalasan yang adil di akhirat serta informasi yang berasal dari Allah adalah sempurna akan memiliki pengaruh yang signifikan. 

Kandungan maslahah terdiri dari manfaat dan berkah konsumen akan merasakan adanya manfaat suatu kegiatan konsumsi ketika ia mendapatkan pemenuhan kebutuhan fisik atau psikis atau material disisi lain, berkah akan diperolehnya ketika ia mengkonsumsi barang atau jasa yang di halalkan oleh syariat Islam. Mengkonsumsi yang halal saja merupakan kepatuhan kepada Allah karenannya memporoleh pahala. Pahala inilah yang kemudian dirasakan sebagai berkah dari barang atau jasa yang telah dikonsumsi.

Mengapa kita harus membenahi pola konsumsi berhijab kita???  Karena kehendak seseorang memiliki maupun menggunakan suatu barang atau jasa bisa muncul karena faktor kebutuhan atupun faktor keinginan. Kebutuhan ini terkait dengan segala sesuatu yang harus dipenuhi agar suatu barang berfungsi secara sempurna. Sebagai contoh dalam berhijab, hijab adalah suatu identitas bagi wanita yang beragam Islam, oleh karena itu penggunaan hijab menjadi salah satu fungsi bagi wanita untuk menyempurnakan agamanya dan penggunaan hijab yang berdasarkan syariat agama islam. 

Disisi lain, keinginan adalah terkait dengan hasrat atau harapan seseorang yang jika dipenuhi belum tentu akan meningkatkan kesempurnaan fungsi manusia ataupun suatu barang. Namun penggunaan hijab yang berdasarkan keinginan ini dapat dicontohkan seperti penggunaan hijab yang bervariasi dan berbagai model sehingga kesan yang didapat dalam penggunaan hijab tersebut belum menyempurnakan agama Islam dan tidak sesuai dengan syariat Islam.

Jika suatu kebutuhan diinginkan oleh seseorang, maka pemenuhan kebutuhan tersebut akan melahirkan maslahah sekaligus kepuasan, namun jika yang diinginkan bukan merupakan suatu kebutuhan maka pemenuhan keinginan tersebut hanya akan memberikan kepuasan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun