Dalam beberapa bulan terakhir, ide bahwa Danantara perlu menyimpan cadangan Bitcoin mulai mengemuka di kalangan pengamat ekonomi dan komunitas digital. Wacana ini muncul di tengah meningkatnya perhatian dunia terhadap kripto sebagai alat lindung nilai terhadap volatilitas ekonomi global, devaluasi mata uang fiat, dan ketegangan geopolitik.
Cadangan Nasional: Tidak Lagi Terbatas pada Emas dan Dolar
Selama berdekade-dekade, negara-negara mengandalkan dolar AS, emas, dan surat berharga pemerintah negara maju sebagai aset cadangan utama. Namun, kondisi dunia yang makin tidak stabil telah memunculkan kebutuhan akan diversifikasi aset yang lebih tahan terhadap intervensi politik dan inflasi.
Bitcoin, dengan karakteristiknya yang terdesentralisasi dan suplai tetap (maksimal 21 juta), dianggap oleh sebagian analis sebagai aset yang cocok untuk dijadikan cadangan jangka panjang.
Potensi Strategis untuk Danantara
Jika Danantara mempertimbangkan alokasi kecil dari cadangan valas (misalnya 1--3%) ke dalam Bitcoin, beberapa keuntungan yang bisa diantisipasi antara lain:
- Hedging terhadap pelemahan nilai dolar atau mata uang fiat utama
- Peningkatan citra sebagai negara pro-teknologi dan inovatif
- Daya tarik bagi investor institusional yang pro-kripto
- Persiapan dini untuk sistem keuangan global yang makin digital
Bahkan jika nilai Bitcoin berfluktuasi, alokasi kecil yang dikelola dengan prinsip kehati-hatian tetap bisa berfungsi sebagai aset strategis dalam jangka panjang.
Risiko dan Penanganannya
Tentu saja, usulan ini bukan tanpa tantangan. Bitcoin memiliki volatilitas tinggi, dan penyimpanannya membutuhkan sistem keamanan kelas dunia. Risiko siber, kebocoran kunci privat, hingga ketidakpastian regulasi internasional adalah faktor-faktor yang harus dipertimbangkan secara matang.
Solusinya bisa melalui:
- Penempatan aset Bitcoin dalam cold storage multi-signature
- Pembentukan badan pengawas aset digital nasional
- Kolaborasi dengan institusi global yang telah berpengalaman mengelola aset kripto
Menuju Penerapan yang Realistis
Langkah awal yang bisa dilakukan Danantara termasuk:
- Membangun kerangka regulasi yang jelas dan suportif
- Melakukan uji coba pembelian dalam jumlah terbatas
- Membuka dialog publik untuk membangun pemahaman dan dukungan masyarakat
- Mendorong penelitian akademik dan kebijakan terkait aset digital
Kesimpulan
Usulan agar Danantara memiliki cadangan Bitcoin bukanlah mimpi belaka. Ini adalah peluang strategis untuk menjawab tantangan zaman, membentuk fondasi ekonomi digital yang tangguh, dan memberi sinyal bahwa Danantara tidak hanya adaptif, tapi juga progresif.
Pertanyaannya kini bukan apakah kita siap dengan Bitcoin --- tapi kapan kita akan mulai memposisikan diri dalam ekonomi dunia yang sedang berubah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI