4. Memberi Contoh dan Model Perilaku Positif
Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Guru yang mampu mengekspresikan emosi secara sehat, menyelesaikan konflik dengan bijak, dan bersikap empatik akan menjadi teladan bagi siswa.
5. Melibatkan Orang Tua
Pengembangan EQ tidak berhenti di sekolah. Guru dapat bekerja sama dengan orang tua melalui komunikasi rutin dan panduan praktis untuk mendukung pengelolaan emosi anak di rumah.
Peran guru SD dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa di era digital tidak bisa diremehkan. Dengan strategi yang tepat, guru tidak hanya membentuk siswa yang cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara emosional, empatik, dan mampu bersosialisasi dengan baik. Di dunia yang serba cepat dan digital ini, EQ menjadi salah satu kunci keberhasilan generasi masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI