Mohon tunggu...
Putri Saya
Putri Saya Mohon Tunggu... -

Medical Technologist Laboratorist\r\nYM : putriyuliya@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Berbagi Kasih Lewat Dongeng

29 Desember 2012   05:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:52 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bolehkan berbagi sedikit kegiatan yang saya lakukan, siapa tahu mendorong anda melakukan hal yang sama, dan bahkan lebih baik dari apa yang saya bisa lakukan, dan supaya kalian tidak mengulang kesalahan yang sama seperti yang pernah saya buat. Ya sudah lah, kita mulai saja, ijinkan saya berbagi sedikit opini dan kegiatan ini. Happy reading everyone J

Cerita punya cerita Selasa kemarin tanggal 25 Desember 2012, yang bertepatan dengan Hari Natal, ada sebuah event yang diadakan bersamaan di 7 kota se-Solo Raya. Awalnya saya tidak tahu event apa itu dan siapa yang mengadakannya. Saya mendapat sms dari teman saya untuk membantunya. Awalnya sedikit ragu, tapi ya sudahlah tidak ada salahnya menyetujuinya dan sedang tidak ada rencana juga sebelumnya. Event tersebut berjudul “Solo Mendongeng” yang diadakan di 7 kota berbeda secara bersamaan dalam waktu yang sama. Saya semakin penasaran seperti apa acaranya, dan setelah sampai saya sedikit kecewa. Hahahaha.

Solo mendongeng 2, adalah sebuah event yang untuk kedua kalinya digelar bertepatan dengan Hari Natal, dan kebetulan juga anak-anak sedang dalam masa liburan sekolah. Ini merupakan event silaturahmi untuk santri dan santriwati kota tersebut. Pesertanya diambil dari TPA/TPQ di seluruh Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Event ini diadakan serempak di 7 Kota Solo Raya diantaranya Solo, Karanganyar, Wonogiri, Boyolali, Sragen dan 2 kota lainnya saya lupa. Dan di Karanganyar sendiri, bertempat di Masjid Agung Karanganyar diikuti kurang lebih 4000 anak-anak, wow lumayan banyak ya. Awalnya saya kira event ini diadakan di 7 kota indonesia, ternyata bukan, hahaha itu salah satu yang membuat saya kecewa. Tapi tidak apa-apa lah, mari buat untuk yang kecil dahulu baru nanti yang lebih besar, lebih besar lagi, dan yang lebih besar lagi. Dongeng yang dibawakan tentu saja dongeng anak-anak yang lucu, ringan dan syarat akan nilai moral. Kalau saya tidak salah berjudul “Salim Anak Soleh”. Si pendongeng bernama kak Nasir, orangnya separuh baya, tapi kemampuan mendongengnya tidak kalah handal. Saya ikut menyaksikan dongeng tersebut walau tidak sampai akhir. Kemampuan beliau menstimulus cara berfikir anak-anak lumayan bagus termasuk bagaimana beliau memulai membangun karakter si tokoh dongeng. Dongeng yang diberikan juga mampu membangun keaktifan anak-anak dalam menentukan jalan cerita dongeng tersebut.

Pemberian semacam dongeng atau cerita anak-anak sangat membantu kemampuan berfikir pemahaman, dan imajinasi anak. Karena dengan dongeng anak-anak akan diarahkan untuk menangkap apa yang dapat diterima melalui penyampaian lisan orang lain dan bagaimana mereka mampu memahami serta menggambarkan tokoh-tokoh dan cerita yang dimainkan sesuai pemahaman mereka. Dimana hal tersebut akan sangat membantu kemampuan anak-anak untuk berkembang dan tumbuh aktif. Yang lebih hebatnya lagi jika anak-anak mampu memberikan opini mereka setelah dongeng selesai disampaikan. Jadi tidak ada buruknya memberikan dongeng kepada anak-anak, terlebih kita dapat menyampaikan nasihat kepada mereka tanpa dengan kata yang memaksa namun dapat melalui dongeng yang sekaligus dapat menghibur mereka.

Mendengar suara tawa mereka dan melihat muka senang, polos dan bahagia membuat saya terharu, saya juga ingin kembali menjadi anak-anak yang tertawa lepas seakan tidak ada beban yang mereka tanggung dalam pundak mereka. Seakan saya ingin mencontoh mereka, cara mereka tersenyum dan sebagainya ketika saya dalam menghadapi masalah yang ada. Masalah seberat apapun jika bisa terus tersenyum dalam menghadapinya maka tak perlu khawatir akan masalah tersebut dan yakin saja bisa menghadapinya. Melihat mereka tertawa membuat saya semakin senang dan rasa kecewa pun hilang. Dimasa depan ketika saya atau kalian sedih pergilah temui anak-anak, buat mereka tertawa atau amati saja tingkah laku mereka, instantly that’s gonna make us smile.

Hmmm itu sedikit yang bisa saya ceritakan, saya bukan ahli psikologi anak dan hanya opini saya semata tapi mungkin itu dapat dijadikan pandangan baru untuk membantu belajar anak melalui dongeng

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun