Mohon tunggu...
Putri Orchid Wira Wibowo
Putri Orchid Wira Wibowo Mohon Tunggu... Freelancer - Public Speaker

Saya seorang public speaker aktif dalam berbagai acara sebagai seorang master of ceremony, moderator dan pemateri. Saya juga menyukai bidang jurnalistik seperti menjadi reporter dan news anchor di salah satu stasiun tv lokal di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Krisis pada Institusi Pemerintahan oleh Goverment Public Relation

30 Juni 2022   11:05 Diperbarui: 30 Juni 2022   11:06 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam manajemen kegiatan public relation manajemen krisis dan dan komunikasi krisis merupakan dua hal yang tidak dapat terlepaskan. Krisis menempatkan individu maupun institusi layaknya dibawah lampu sorot dimana dengan adanya krisis ini membuat individu maupun institusi tersebut mendapatkan perhatian yang luar biasa. Namun tak jarang, seorang public relation mampu menerapkan komunikasi krisis dengan baik. Sehingga dengan adanya krisis ini dapat membuka kesempatan untuk membangun citra dan reputasi.

Setiap organisasi maupun institusi tentu pernah mengalami krisis, sehingga sekarang ini pemimpin organisasi mulai menyadari perlunya kesiapan sebuah institusi untuk menghadapi krisis, terutama yang berkaitan dengan media pers atau media relation. Seorang humas harus mampu menjalin hubungan baik dengan berbagai media guna pembangunan citra dan reputasi perusahaan atau merespon kepentingan media terhadap kepentingan organisasi. Aktivitas media relation pada umumnya pengiriman siaran pers, mengadakan konferensi pers, mengadakan media gathering bahkan special event dari sebuah institusi.

Dalam menghadapi krisis, public relations memiliki kebijakan dan etika profesi yang mana harus mengikuti standar operasional berkenaan kebijakan dalam berkomunikasi melalui media massa. Krisis yang bernilai berita ini merupakan kesempatan bagi media massa untuk menggali informasi sebanyak -- banyaknya. Oleh karena itu, tak jarang ketika sebuah institusi diterpa isu miring dan tak mampu diatasi hingga menjadi krisis, ini merupakan ancaman bagi institusi namun peluang emas bagi media massa. Itu sebabnya seorang public relations harus memiliki trik pendekatan tersendiri dalam praktik media relations.

Tugas utama seorang public relations dalam penanganan krisis yakni mengembalikan citra institusi yang baik. Oleh sebab itu seorang public relations haruslah memiliki technical skill dan managerial skill dalam keadaan normal, tapi PR juga harus memiliki kemampuan dalam mengantisipasi, menghadapi atau menangani suatu krisis kepercayaan (crisis of trust) dan penurunan citra (lost of image) yang terjadi. Selanjutnya merupakan tantangan berat adalah pemulihan citra positif (recovery of image) masyarakat terhadap kepercayaan sebuah institusi.

Krisis dapat juga disebut "turning point in history life", yakni  sebuah titik balik dalam perjalanan institusi atau organisasi yang mana efeknya mampu memberikan pengaruh luar biasa baik kearah negatif maupun positif, bergantung pada respon yang diperlihatkan oleh individu, kelompok masyarakat, atau suatu bangsa. Salah satu studi kasusnya yakni kasus suap Ade Yasin yakni auditor BPK. Dalam hal ini humas BPK bekerja sesuai dengan Peraturan Sekjen BPK no 11 tahun 2021 tentang prosedur operasional standar manajemen komunikasi krisis pada BPK yang mana krisis tersebut sudah diprediksi dalam beberapa tahap :

  • Tahap Prakrisis : Manajemen krisis membedakan situasi krisis menjadi pra-krisis dan krisis. Situasi prakrisis adalah situasi yang tenang dan stabil, tanpa tanda-tanda terjadinya krisis. Studi kasusnya ketika BPK RI melakukan monitoring terhadap pemberitaan baik media lokal maupun nasional. Dalam tahap prakrisis ini juga BPK melihat berita -- berita yang dapat berpotensi menjadi isu dan krisis dari BPK
  • Tahap Krisis : Pada tahap ini merupakan saat para seluruh tim manajemen krisis bertindak langsung menangani krisis. Adapun yang respon krisis adalah perkataan maupun perlakukan yang dilakukan oleh manajemen ketika krisis terjadi.  Tim humas atau PR organisasi juga memiliki peranan penting dalam situasi ini. Mereka bertugas untuk mendampingi proses dalam menyampaikan pesan ke berbagai pihak atau instansi terkait. Studi kasusnya yakni disini BPK mulai Menyusun press realease, pers conference dan klarifikasi pada media massa. Dalam tahap ini diperlukan kerja cepat agar krisis dapat segera teratasi dan tidak mengancam reputasi dari institusi.
  • Tahap Pascakrisis : Ketika krisis telah dilalui, organisasi biasanya dapat kembali melakukan kegiatan sebagaimana mestinya. Namun, tim manajemen krisis tidak lantas berhenti melakukan pemantauan terhadap pemberitaan di media massa.  Tim manajemen krisis tetap melakukan monitoring penyebarluasan pemberitaan melalui media massa. Studi kasusnya yakni disini setelah BPK melakukan pers conference untuk tetap mendukung upaya pemberantasan korupsi dan menindak tegas pegawai BPK yang terlibat dalam praktik korupsi.

Strategi Public Relations dalam merespons krisis institusi sebaiknya selalu memiliki rencana dalam menghadapi krisis dan menghindari keputusan yang justru akan mebuat institusi atau organisasi terperosok lebih jauh dalam krisis. Humas harus tahu skenario terburuk yang akan terjadi dan harus mempunyai contingency plan dalam menghadapinya. Apabila pencegahan krisis tidak berhasil maka menam langkah berikut segera harus di ambil :

  • Melakukan Penilaian yang objektif terhadap penyebab Krisis
  • Menentukan apakah penyebab terjadinya krisis memiliki dampak jangka panjang atau hanyalah fenomena sesaat.
  • Perhitungkan setiap kejadian dalam krisis dengan cermat sehingga setiap peristiwa yang terjadi dapat diantisipasi dengan baik.
  • Memusatkan perhatian pada upaya menyelesaikan masalah.
  • Memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk memperbaiki keadaan.
  • Segera bertindak untuk melindungi cash flow perusahaan


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun