Mohon tunggu...
Putri Nanda Alifia Rizki
Putri Nanda Alifia Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Program Studi Kimia Universitas Airlangga

Mahasiswa S1 Kimia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahaya Sabun dengan Bahan Kimia: Kenali Potensi Risiko dan Alternatif Aman

14 Juni 2023   13:16 Diperbarui: 14 Juni 2023   13:19 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sabun merupakan produk pembersih yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, perlu diingat bahwa ada beberapa sabun yang kurang layak digunakan, terutama jika melibatkan bahan kimia berpotensi berbahaya. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang bahaya sabun dengan bahan kimia serta memperkenalkan alternatif sabun yang lebih aman bagi kesehatan dan lingkungan.

Beberapa sampel sabun yang biasa dijual di pasaran mengandung bahan kimia yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan. Salah satu bahan kimia yang sering digunakan adalah triclosan. Triclosan adalah zat antimikroba yang digunakan dalam sabun antibakteri. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa triclosan dapat mengganggu fungsi hormon, meningkatkan resistensi bakteri terhadap antibiotik, serta memiliki dampak negatif terhadap lingkungan air apabila digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Beberapa negara bahkan telah melarang penggunaan triclosan dalam produk sabun.

Selain triclosan, bahan kimia lain yang sering ditemukan dalam sabun adalah paraben. Paraben digunakan sebagai pengawet dalam produk perawatan pribadi, termasuk sabun. Namun, paraben telah dikaitkan dengan gangguan hormon, terutama estrogen, dan juga dapat menyebabkan iritasi kulit. Beberapa studi juga menemukan keterkaitan paraben dengan risiko kanker payudara yang tentunya berpotensi pada kematian.

Selain triclosan dan paraben, bahan kimia lain yang umum digunakan dalam sabun adalah sodium lauryl sulfate (SLS) dan sodium laureth sulfate (SLES). SLS dan SLES digunakan sebagai bahan pembersih dan pembentuk busa. Namun, kedua bahan kimia ini dapat menyebabkan iritasi kulit, alergi, dan kekeringan pada beberapa individu yang memiliki kulit sensitif.

Dalam beberapa kasus, sabun dengan bahan kimia berbahaya juga dapat menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan. Misalnya, bahan-bahan seperti fosfat dapat mencemari air dan mengganggu ekosistem air. Pencemaran ini dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap organisme air dan rantai makanan.

Mengingat bahaya potensial dari sabun dengan bahan kimia berbahaya, penting bagi kita untuk mencari alternatif yang lebih aman. Salah satu alternatif yang populer adalah sabun alami atau organik. Sabun alami menggunakan bahan-bahan alami, seperti minyak nabati dan ekstrak tumbuhan, sebagai bahan dasarnya. Mereka biasanya bebas dari bahan kimia sintetis yang berbahaya, seperti triclosan, paraben, SLS, dan SLES. Dengan menggunakan sabun alami, kita dapat membersihkan kulit tanpa mengkhawatirkan paparan terhadap bahan kimia berpotensi berbahaya.

Selain itu, kita juga dapat membuat sabun sendiri dengan bahan-bahan alami yang aman. Belakangan ini telah banyak tutorial mengenai cara pembuatan sabun organik di rumah. Dalam pembuatan sabun DIY (do-it-yourself), kita dapat menggunakan minyak nabati, seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak almond, sebagai bahan dasar. Proses pembuatan sabun DIY melibatkan reaksi kimia yang disebut saponifikasi, di mana minyak nabati bereaksi dengan alkali, seperti sodium hydroxide (NaOH) atau potassium hydroxide (KOH), untuk membentuk sabun. Dalam pembuatan sabun DIY, kita memiliki kendali penuh atas bahan yang digunakan, sehingga dapat menghindari bahan kimia berbahaya.

Penting juga untuk memeriksa label produk sabun dan mencari sertifikasi atau label yang menunjukkan bahwa sabun tersebut bebas dari bahan kimia berbahaya. Misalnya, sertifikasi seperti "bebas triclosan", "tanpa paraben", atau "organik" dapat menjadi indikator bahwa sabun tersebut lebih aman untuk digunakan.

Dalam menjaga kesehatan dan kebersihan diri, penting untuk tidak hanya memperhatikan apa yang kita gunakan di kulit kita, tetapi juga apa yang kita bilas ke lingkungan. Saat ini, banyak alternatif sabun alami yang ramah lingkungan tersedia di pasaran. Beberapa merek menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang, bahan baku yang berkelanjutan, dan praktik produksi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Penggunaan sabun dengan bahan kimia berbahaya dapat membawa potensi risiko bagi kesehatan dan lingkungan. Triclosan, paraben, SLS, dan SLES adalah beberapa bahan kimia yang umum ditemukan dalam sabun dan dapat menyebabkan dampak negatif. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk beralih ke alternatif sabun alami atau membuat sabun sendiri dengan bahan-bahan alami yang aman. Dengan memilih sabun yang lebih aman, kita dapat menjaga kebersihan dan kesehatan kita tanpa membahayakan diri sendiri atau lingkungan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun