Mohon tunggu...
Putri Mujdalipah
Putri Mujdalipah Mohon Tunggu... mahasiswa

mahasiswa UIN Maulana Malik IBrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keputrian di SMA Surya Buana Malang: Ruang Belajar Fiqih Perempuan yang Penuh Makna

18 September 2025   22:29 Diperbarui: 18 September 2025   22:29 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berlangsungnya kegiatan Keputrian Sumber: dokumentasi sendiri

Setiap sekolah memiliki cara tersendiri dalam menumbuhkan karakter dan pengetahuan siswanya. Di SMA Surya Buana Malang, ada sebuah kegiatan rutin yang begitu unik dan penuh makna, yakni Keputrian. Selama menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di sekolah ini, kegiatan tersebut menjadi salah satu hal yang paling menarik perhatian saya.

Keputrian dilaksanakan setiap hari Jumat. Ketika para siswa laki-laki berangkat ke masjid untuk melaksanakan salat Jumat, seluruh siswi diarahkan mengikuti forum khusus yang diisi dengan pembelajaran dan diskusi. Jadi, alih-alih mengisi waktu dengan aktivitas bebas, mereka justru memanfaatkan momen itu untuk memperluas pengetahuan melalui kajian yang sesuai dengan kebutuhan perempuan.

Lalu, apa sebenarnya Keputrian?
Secara sederhana, Keputrian adalah kegiatan pembelajaran yang berfokus pada fiqih perempuan. Materinya sangat dekat dengan keseharian siswi, mulai dari pembahasan adab beribadah, pentingnya menjaga kebersihan diri, kesehatan reproduksi, hingga bagaimana peran perempuan dalam kehidupan sosial dan masyarakat. Dengan begitu, ilmu yang didapat tidak berhenti pada teori, melainkan bisa langsung dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Yang membuat suasana semakin istimewa adalah interaksi yang tercipta. Para siswi tampak begitu antusias mengikuti pemaparan, bahkan tidak segan melontarkan pertanyaan-pertanyaan kritis yang berangkat dari pengalaman pribadi mereka. Diskusi menjadi lebih hidup karena setiap topik seakan menemukan kaitan dengan situasi nyata yang mereka hadapi. Dari sana, tercermin bahwa kegiatan ini tidak hanya memberi pengetahuan, tetapi juga melatih kepercayaan diri untuk menyampaikan pendapat.

Lebih dari itu, Keputrian memberi ruang aman bagi para siswi untuk belajar dan bertumbuh bersama. Di tengah rutinitas sekolah yang padat, forum ini menjadi kesempatan emas bagi mereka untuk memahami peran penting perempuan dalam agama sekaligus dalam masyarakat.

Bagi saya pribadi, menyaksikan kegiatan ini selama PKL merupakan pengalaman yang berharga. Saya belajar bahwa pendidikan tidak selalu hadir melalui metode formal di kelas, tetapi bisa juga melalui ruang sederhana yang sarat makna. Keputrian membuktikan bahwa sekolah mampu menghadirkan wadah yang mendidik, menumbuhkan rasa kebersamaan, dan menyiapkan generasi perempuan yang cerdas, berdaya, serta berakhlak mulia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun