Mohon tunggu...
Putri Haryanti
Putri Haryanti Mohon Tunggu... Fairy Dust

Creative Storytelling | Traveling | Cultural Exploration

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Labuan Cermin: Melompat ke Jernihnya Air 2 Rasa

23 Mei 2025   18:29 Diperbarui: 23 Mei 2025   18:29 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Labuan Cermin (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Hari selanjutnya di Biduk-Biduk kami mulai dengan menikmati pemandangan lautan di sepanjang jalan. daerah dengan luas wilayah sekitar 2.430 kmterasa tidak begitu padat, bahkan di waktu libur panjang sekalipun.

Tujuan kami selanjutnya adalah Labuan Cermin, destinasi wisata alam yang memukau dengan fenomena unik: danau dua rasa---air tawar di permukaan dan air asin di dasar---yang menciptakan lapisan pemisah alami sehingga cahaya matahari dapat memantul seperti cermin. Jarak dari penginapan kami ke Labuan Cermin hanya sekitar 10 menit berkendara, dilanjutkan dengan naik kapal untuk menuju lokasi bermain air.

Kami tiba di dermaga kapal menuju Labuan Cermin sekitar pukul 08.00 pagi. Suasana masih cukup lengang, dan saya serta teman-teman menyempatkan diri untuk sarapan terlebih dahulu. Saya membeli nasi bungkus berisi lauk ikan dengan harga hanya Rp10.000. Harga makanan di Labuan Cermin relatif murah, terutama jika dibandingkan dengan harga makanan di daerah perkotaan Kalimantan---padahal ini adalah kawasan wisata.

Setelah selesai sarapan, kami mencari informasi mengenai penyebrangan ke Labuan Cermin. Ternyata, tersedia tiket reguler yang memungkinkan bergabung dengan penumpang lain. Saat teman saya mengantre tiket, datang rombongan keluarga lain yang mengajak kami untuk bergabung menyewa satu kapal pribadi, yang hanya akan diisi oleh kami bersama mereka. Karena perbedaan harganya hanya sekitar Rp50.000, kami setuju. Kebetulan keluarga itu juga berjumlah empat orang, sama seperti kami. Dalam hati saya pun berkata, "Lagi-lagi kami diasuh oleh keluarga orang."

Penyebrangan dari dermaga utama ke Labuan Cermin memakan waktu sekitar 15 menit, dengan pemandangan perairan jernih yang memanjakan mata. Saya yakin siapa pun tidak akan bosan. Angin semilir yang berhembus lembut dari pepohonan di sekitar menambah suasana hati menjadi lebih baik. Perlu diingat, tidak ada sinyal di ponsel saya, jadi satu-satunya hal yang saya lakukan adalah menikmati keindahan alam sekitar.

Keajaiban Alam: Danau Dua Rasa yang Memukau

Saat perahu mulai mendekati tujuan, saya sudah bisa melihat air yang semakin jernih. Beberapa bulan lalu, Labuan Cermin sempat ditutup sementara karena adanya buaya yang masuk ke kawasan ini. Namun setelah kawasan tersebut disterilkan dan dipasang banyak jangkar pembatas di sekeliling danau, kini saya rasa sudah cukup aman.

Labuan Cermin (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Labuan Cermin (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Aktivitas Seru di Labuan Cermin

Saya menyusuri dermaga kayu menuju ke lokasi yang digunakan orang-orang untuk berenang dan menyelam. Danau 2 rasa ini masih sangat jernih, bahkan jika saya melempar batupun, batunya akan terlihat sampai dasar. Saya juga menyewa kano yang harganya 100 ribu untuk 2 jam yang bisa digunakan untuk menyusuri sampai sisi-sisi pinggir danau yang luasnya 1 hingga 2 hektare, melompat saya sangat excited berenang dan melompat dari pinggiran danau yang memiliki dua lapisan air ini, rasanya sangat segar, berbeda dengan air laut yang payau. Berenang di danau yg menyerupai cermin dengan kedalamanan 4 hingga 5 meter ini memberikan pengalaman baru untuk saya, ketika menyelam ke dasarnnya pemandangan bawah air danau ini adalah ranting-ranting eksotik yang memanjakan mata. Sayangnya saya tidak membawa kamera ketika menyelam dan menelisik ke bawah air labuan cermin.

Naik kano di Labuan Cermin (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Naik kano di Labuan Cermin (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

3 Jam kami habiskan di tempat ini dengan bermain air di telaga yang berwarna tosca ini, sampai saya merasa matahari sudah semakin terik dan air mulai terasa hangat. Lalu saya dan teman-teman naik ke darat untuk mengeringkan pakaian sebelum kembali ke dermaga, sebenarnya ada tempat untuk berganti pakaian disini namun kerena kami memang memakai baju renang dari awal jadi pakaian kami gampang kering dan tidak perlu waktu lama. Ditambah lagi saat di perahu menuju dermaga utama angin begitu kencang. Begitu sampai di pelabuhan utama, kami langsung bergegas ke penginapan yang jaraknya 10 menit untuk mandi dan makan siang. Menurut ibu-ibu yang saya temui di labuan cermin tadi ada pantai yang bagus di daerah biduk-biduk, pantai lamian guntur namanya, dan kamipun berencana untuk kesana setelah makan siang, keluarga itupun mengajak untuk konvoi bersama ke pantai lamian guntur.

Petualangan Menuju Pantai Lamian Guntur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun