Mungkin kita pernah mendengar istilah Trust Issue, Â istilah tersebut sering ditujukan untuk orang-orang yang cenderung sulit untuk berinteraksi kepada seseorang. Kekecewaan yang dialami membuatnya sulit untuk percaya dengan orang di sekitar.
Ketika kamu pernah dikecewakan oleh seseorang, semua ekspetasi yang kamu bangun tinggi-tinggi juga kepercayaan yang kamu beri ternyata diabaikan atau dikhianati. Perasaan inilah menimbulkan rasa traumatis yang bisa membahayakan kesehatan mentalmu.
Penyebabnya bisa dari peristiwa tidak mengenakan yang menimbulkan rasa traumatis seperti tidak dihargai, dicemooh, dilecehkan, kekerasan, penyakit, kecelakaan, bahkan kehilangan sesorang yang dicinta.
Jika hal-hal tersebut dirasa familiar, bisa jadi kamu pernah mengalami fase ini. Fase dimana krisisnya kepercayaan kepada siapapun karena rasa traumatis yang kamu alami. Kalau kamu di posisi ini mungkin kamu akan cenderung menutup diri, merasa tertekan, enggan berkomunikasi dengan orang lain, bahkan mudah curiga karena rasa kekhawatiran yang tinggi.
Jadikan kondisi ini momen dimana kamu mengenal dirimu lebih dalam. Memahami apa yang dirasakan dan mencari tau apa penyebab kekecewaan tersebut. Memastikan kalau Trust Issue ini bukan sekedar perasaan curiga semata, namun kondisi dimana kamu sedang berada di fase rendahnya dalam kepercayaan.
Kondisi ini tidak hanya dialami oleh para remaja, namun semua kalangan bisa dan bahkan pernah mengalami fase ini. karena semua orang memiliki masa lalu yang membekas.
Lantas Bagaimana Cara Mengatasi Trust Issue?
1. Hadapi semua pengalaman buruk dan coba melupakannya.
Mungkin rasanya berat, dan saya tau sekali bagaimana rasanya. Namun, life must go on, sampai kapan stuck di keterpurukanmu itu. Wajar sekali kalau kamu merasa kecewa, sedih, bahkan susah untuk percaya lagi. Tapi cobalah untuk menerima semua kepahitan yang ada dan mengikhlaskan peristiwa tersebut.
2. Belajar dari pengalaman dan memahami diri sendiri.
Jika dirasa Trust Issue yang kamu alami belum begitu parah, cobalah untuk belajar mandiri dan membuat keputusan sendiri tanpa menaruh harapan pada orang lain. Mencoba memahami diri sendiri, yang dirasakan seperti apa dan cara menanganinya dengan cara yang biasa dilakukan diri sendiri untuk self healing.