Mohon tunggu...
PUTRI FEBRIANTI
PUTRI FEBRIANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa Aktif Jurusan Ilmu Komunikasi

Saya mahasiswa aktif jurusan Ilmu Komunikasi yang penuh semangat dan berdedikasi. Ketertarikan saya yang mendalam dalam dunia komunikasi mendorong saya untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan, khususnya dalam bidang copywriting dan pembuatan konten. Saya percaya bahwa keahlian ini akan memberikan dampak positif dalam berbagai aspek komunikasi, dan saya berkomitmen untuk terus mengasah kemampuan saya demi mencapai hasil yang optimal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melintasi Masa dengan Egrang Batok, Permainan Tradisional yang Tak Terlupakan

12 November 2023   12:08 Diperbarui: 12 November 2023   12:21 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Meskipun Egrang Batok Kelapa tidak sepopuler beberapa permainan tradisional lainnya, namun memiliki sejarah panjang dalam budaya Indonesia. Permainan ini telah menjadi bagian dari kekayaan budaya dan warisan turun-temurun. Dengan penggunaan bahan sederhana seperti batok kelapa, permainan ini menjadi simbol kekreatifan masyarakat lokal dalam menciptakan hiburan yang sederhana namun efektif.

Fakta dan Sejarah Permainan Tradisional Egrang turut memberikan wawasan yang menarik. Permainan egrang, dalam bentuk bambu, sudah ada sejak zaman Belanda. Ini tercatat dalam buku "Javanesse Kinder Spellen," yang disusun oleh pemerhati permainan anak-anak berkebangsaan Belanda. Meskipun identik dengan anak-anak, permainan ini juga dimainkan oleh orang dewasa.

Meski era modern telah membawa pergeseran minat anak-anak ke permainan digital, tradisi egrang tetap hidup dalam peringatan kemerdekaan Indonesia, seringkali menjadi bagian dari lomba dan acara meriah. Permainan ini tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga melibatkan pemain dalam warisan budaya yang kaya, mengingatkan kita akan akar tradisional yang menyatu dengan identitas Indonesia (Salugiasih, 2022).

Nilai Budaya Egrang Batok

Egrang Batok  tidak hanya sekadar permainan fisik yang menghibur, tetapi juga merupakan penjaga dan pewaris nilai-nilai budaya yang kaya. Permainan ini melibatkan lebih dari sekadar gerakan tubuh. Ia membawa bersama sejumlah nilai luhur yang terkandung dalam kebudayaan Indonesia.

Kebersamaan menjadi aspek utama yang ditanamkan oleh Egrang Batok Kelapa. Saat anak-anak bermain bersama, mereka belajar untuk bekerja sebagai tim, berbagi pengalaman, dan merasakan kegembiraan bersama. Permainan ini memupuk rasa solidaritas dan saling mendukung, mengingatkan kita akan pentingnya bersatu dalam menghadapi tantangan.

Ketekunan adalah nilai lain yang diusung oleh permainan ini. Dengan berdiri di atas batok kelapa dan menjaga keseimbangan, anak-anak diajak untuk melatih ketelitian dan kesabaran. Mereka belajar bahwa pencapaian memerlukan usaha, dan kadang-kadang kita perlu mencoba berulang kali sebelum mencapai tujuan. Hal ini tidak hanya relevan dalam konteks permainan, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Sportivitas menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman bermain Egrang Batok Kelapa. Karena sering kali dimainkan dalam bentuk kompetisi, anak-anak belajar tentang penerimaan kemenangan dan kekalahan dengan sikap yang baik. Mereka memahami bahwa yang terpenting bukanlah hasil akhir tetapi proses dan semangat bermain dengan sportivitas.

Egrang Batok Kelapa bukan sekadar alat hiburan tradisional; ia adalah perwujudan nilai-nilai positif dan pembelajaran bagi generasi muda. Dengan memahami dan mempraktikkan nilai-nilai ini, anak-anak tidak hanya merayakan warisan budaya, tetapi juga membentuk karakter yang kuat untuk masa depan. Oleh karena itu, permainan ini tidak hanya perlu dijaga, tetapi juga dilestarikan sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia (Erliana Riady, 2023).

Kesimpulan

Seiring dengan kemajuan teknologi yang membanjiri kehidupan anak-anak, permainan tradisional, termasuk Egrang Batok Kelapa, menghadapi tantangan dalam menjaga keberlanjutan dan relevansinya. Dalam konteks ini, artikel ini menyoroti dampak negatif lonjakan aktivitas digital terhadap perkembangan anak, khususnya dalam aspek keseimbangan. Meskipun permainan tradisional semakin tersingkirkan, Egrang Batok Kelapa muncul sebagai solusi efektif untuk melibatkan anak-anak dalam aktivitas fisik dan melatih keseimbangan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun