Pendahuluan
Kemajuan teknologi informasi telah menyediakan akses luas terhadap sumber digital, tetapi juga menuntut kemampuan literasi informasi yang mumpuni. Dalam konteks studi Islam, mahasiswa membutuhkan literasi ini untuk mengakses sumber yang autentik dan kredibel. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa menghadapi tantangan dalam mengevaluasi sumber, sementara pelatihan formal masih terbatas. Artikel ini merangkum penelitian-penelitian tersebut untuk memberikan wawasan tentang kondisi dan solusi peningkatan literasi informasi.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode tinjauan pustaka dengan menganalisis studi terdahulu yang relevan. Data dikumpulkan melalui database akademik menggunakan kata kunci seperti "literasi informasi mahasiswa" dan "studi Islam." Analisis tematik digunakan untuk mengidentifikasi pola dan tantangan utama.
Hasil dan Pembahasan
1. Akses Sumber Digital: Sebagian besar mahasiswa mampu menggunakan mesin pencari, tetapi hanya sedikit yang mengakses database akademik seperti JSTOR atau ProQuest.
2. Evaluasi Sumber: Sebanyak 65% mahasiswa sering menggunakan sumber yang tidak terverifikasi karena kurangnya pemahaman tentang kredibilitas.
3. Pelatihan Literasi: Hanya 30% mahasiswa yang mengikuti pelatihan formal, sementara 25% lainnya belajar secara mandiri.
Penggunaan Sumber dalam Penulisan: Banyak mahasiswa merasa kesulitan dalam mengintegrasikan sumber digital ke dalam karya ilmiah mereka.
Rekomendasi:
1. Integrasi pelatihan literasi informasi dalam kurikulum.
2. Peningkatan akses dan panduan melalui perpustakaan universitas.
3. Modul pelatihan untuk mengevaluasi kredibilitas sumber digital.