Mohon tunggu...
putri ayusholiha
putri ayusholiha Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswi IAIN Jember

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Esensialisme Dapat Mengubah Pola Pikir Manusia Modern Menuju ke Kebudayaan Lama

15 Mei 2020   09:22 Diperbarui: 15 Mei 2020   09:19 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat Pendidikan Esensialisme dan Tokoh Filsafat Pendidikan Esensialisme

Pengertian Filsafat Pendidikan Esensialisme

Esensialisme secara etimologi berasal dari bahas inggris yakni essential yang berarti inti atau pokok dari sesuatu , dan isme berarti aliran, mazhab, atau paham. Esensialisme adalah istilah yang kurang jelas dan mencakup paham yang meneliti esensi, yaitu apa yang membuat sesuatu tersebut, berlawanan dengan kontingensi , yaitu sesuatu yang hanya kebetulan, yang ketiadaanya tidak akan meniadakan sesuatu tersebut.

Aliran Filsafat Esensialisme adalah suatu aliran filsafat yang menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama. Mereka beranggap bahwa kebudayaan lama itu telah banyak memperbuat kebaikan-kebaikan untuk umat manusia. Yang mereka maksud dengan kebudayaan lama itu adalah yang telah ada semenjak peradapan manusia yang pertama-tama dahulu.

Dalam berbicara pendidikan , aliran esensialisme ini memanndang bahwa pendidikan yang bertumpu pada dasar pandangan fleksibilitas dalam segala bentuk dapat menjadi sumber timbulnya pandangan yang berubah-ubah, mudah goyang dan kurang terarah dan tidak menentu serta kurang stabil.

Nilai-nilai yang dapat memenuhinya adalah yang berasal dari kebudayaan dan filsafat yang memiliki hubungan empat abad sebelumnya.

Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan
 Esensialisme

1.Wiliiam C agley

Dia lahir di Amerika serikat tahun 1976 dia berpendapat bahwa filsafat pendidikan mempunyai ciri-ciri yaitu
Esensialisme menawarkan sebuah teori yang kokoh, kuat tentang penidikan , sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya ( progresivisme ) memberikan sebuah teori yang lemah.
Oleh karena keemmapuan untuk mendisplin diri harus menjadi tuhuan pendidikan , maka menegakan disiplin adalah suatu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Pengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang yang dewasa adalah me;ekat daam masa balita yang panjang atau keharusan ketergantungan yang khusus pada spsies manusia.

2.Johan Friedrich Herbart ( 1776-1841 )

Salah seorang murid Immanuel Kant yang berpandangan kritis. Ia berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebajikan dari yang Mutlak, berarti penyesuaian dengan hukum-hukum kesusilaan, dan ini pula yang disebut " pengajaran mendidik " dalam proses pencapaian pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun