Mohon tunggu...
Putri AuliaAzali
Putri AuliaAzali Mohon Tunggu... Lainnya - masih mencari jati diri

mahasiswa matematika uin walisongo semarang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rasisme yang Merajalela

20 April 2020   09:25 Diperbarui: 20 April 2020   09:26 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

 Beberapa waktu lalu kejadian tentang rasisme tengah melanda mahasiswa-mahasiswa asal papua pada tanggal 16 Agustus 2019 yang berada di Jawa Timur tepatnya di Kota Surabaya. 

Kejadian ini disebabkan karna adanya dugaan pengrusakan tiang bendera dan pembuangan bendera merah putih ke selokan di asrama kawasan surabaya. Pihak aparatpun menduga bahwa pengrusakan bendera pusaka di lakukan oleh oknum mahasiswa di asrama. 

Kemudian para massa mulai berkumpul dan beberapa aparat keamanan berjaga di sekitar asrama mahasiswa papua dengan membawa kendaraan taktis dan anjing penjaga. Kemudian pada malam harinya massa mulai melempari asrama dengan batu dan  memaki-maki dengan nada berbau  rasisme dan tidak pantas. 

Para mahasiswa yang berada di dalam asrama tidak berani keluar karna ketakutan. Alhasil para mahasiswa selama semalaman tidak makan dan tidak minum. Kemudian keesokan harinya massa kembali berkumpul di depan asrama. Massa meminta keterangan dari perwakilan mahasiswa tentang peristiwa pengrusakan tiang bendera dan pembuangan bendera merah putih ke selokan. 

Namun, negoniasi tersebut gagal. Mahasiswa masih berada di dalam asrama karna masih ketakutan . Kemudian polisi melemparkan gas air mata dan menjebol pintu gerbang asrama. 

Kejadian ini sangat disayangkan karna para oknum keamanan tidak melakukan investigasi mendalam terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan tersebut. serta terdapat beberapa mahasiswa yang mengalami luka-luka ditubuh mereka akibat dipukul, ditendang oleh oknum keamanan . 

Kemudian pada keesokan harinya 43 mahasiswa tersebut diamankan ke Polrestabes Surabaya dengan membawa tiga truk dan beberapa aparat keamanan juga menggeledah asrama tersebut. Namun  esoknya 43 mahasiswa Papua yang ditangkap itu dibebaskan oleh polisi karena tidak memiliki bukti kuat atas kasus penghinaan terhadap lambang Negara. 

Akibat kejadian ini, pada tanggal 19 Agustus 2019 terjadi kerusuhan di manokwari dan disusul daerah lain di Papua serta di Papua Barat karna tidak terima dengan kata kata kurang pantas yang dilontarkan ke para mahasiswa papua di asrama Surabaya.

Kejadian ini sangat memprihatinkan karna oknum keamanan tidak melakukan investigasi lebih mendalam sebelum melakukan tindakan-tindakan tersebut.

Peristiwa ini juga tidak mencerminkan nilai-nilai pancasila yaitu diantara sila kedua  (kemanusiaan yang adil dan beradab), sila ketiga (persatuan ndonesia),serta sila kelima (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia).

Sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Mahasiswa-mahasiswa papua diberlakukan dengan tidak sewajarnya, meraka ditendang, dipukul,  dan dilempari dengan  gas air mata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun