Mohon tunggu...
Putri Ariza
Putri Ariza Mohon Tunggu... karyawan swasta -

a savvy flashpacker, detailed observant, and a Sigur Ros-fetish

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

BlaBlaCar: Traveling dengan Nebeng Mobil Orang

2 November 2014   21:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:52 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini saya menulis tentang pengalaman saya pakai sistem ridesharing BlaBlaCar.com sewaktu saya traveling ke Eropa. Total sudah 3 kali saya memakai BlaBlaCar buat berpindah dari 1 kota ke kota lain. Apa sih BlaBlaCar itu? Tagline di websitenya sih "Connecting people who need to travel with drivers who have empty seats". Hubungan ini mutual sama-sama untung. Intinya sih kita nebeng mobil orang dan membayar harga yang disepakati ketika sudah sampai di tujuan. Mirip hitchhiking tapi ini mbayar ke supirnya. How It Works? Kenapa bisa sama-sama untung? Dari sisi si traveler, nebeng mobil orang jelas akan menekan ongkos transportasi. Kalau kamu sudah tahu kalau tiket kereta di Jerman bisa 80 euro sekali jalan, pasti kamu akan seneng kalau ada driver yang nawarin rute yang sama dengan harga 17 euro saja. What? Kenapa bisa jauh bedanya? Dari sisi si driver, karena sistem ini menghindari driver mencari untung, jadi harga yang dipatok hanya untuk mengurangi atau menutupi ongkos bensin dan tol saja. Ongkos yang dikeluarin oleh driver akan lebih rendah. Apalagi kalau mobilnya penuh, driver gak ngeluarin uang apa-apa, semua ketutup sama ongkos penumpang. Is it safe? Totally! Sistem ini didukung 3 cara untung memastikan aman. Pertama identitas. Ketika kamu sign up, kamu akan diminta untuk memasukkkan data-data pribadi asli. Lalu kamu akan diminta verifikasi nomor HP, email, dan Facebook. Nulis summary profile saja dimoderasi oleh website, jadi ketika kamu nulis bagian "Why travel with me?" kamu akan nunggu beberapa hari sebelum disetujui. Begitu halnya dengan foto profil. Kedua, sistem ini mendukung usernya saling memberikan rating, jadi sebelum memilih penumpang atau supir, cek dulu identitas dan ratingnya. Memberi rating artinya menjaga sistem yang berbasis kepercayaan ini. Ketiga, sistem ini punya hotline customer service 24 jam yang bisa diandalkan. Jadi kalau ada apa-apa, mereka siap ngebantu. Kalau sedikit anxious kenapa nomor HP diminta, tenang saja, kamu tidak akan dihubungi atau ditelepon user lain. Nomor HP sebagai alat verifikasi. Kalau kamu posting nawarin rute dan ada user lain yang berminat nebeng mobil kamu, mereka akan kirim message di website ke kamu dan akan sampai real time melalui SMS. In My Case Saya nebeng mobil orang pakai sistem ini 3 kali: Aachen ke Hanover, Hanover ke Berlin, dan Wroclaw ke Prague. Semuanya oke-oke saja. Pertama, saya beruntung menemukan Adrian, driver yang menawarkan rute Aachen ke Hanover dengan pick up point di Aachen Hbf. Host saya, Jenny nyaranin kalu ketemuannya di rest area jalan tol (autobahn-nya Jerman) saja supaya dia lebih dekat mengantar saya. Adrian setuju dan dia menjelaskan ciri-ciri mobilnya. Everything went well, saya lebih sering tidur di mobil daripada ngobrol sama dia. Maklum, saya ini tukang tidur. 4 jam kemudian saya diturunin di pom bensin Aral dekat exit tol, yang bersebelahan dengan stasiun tram Hanover. Saya membayar 17 euro, mengucapkan selamat tinggal ke Adrian dan naik tram ke pusat kota Hanover untuk bertemu Sonja, host saya.

Kedua, dari Hanover ke Berlin saya menemukan Andreas yang nawarin rute ini dengan harga 18 euro. Lumayan ngebantu. Besoknya saya ke pom bensin Aral yang sama dan menunggu Andreas, dia bilang mobilnya hitam besar dan platnya Belanda. Tak lama, ada backpacker lain yang datang dan tanya ke saya "Nunggu Andreas ya?" saya nengok dan melihat mukanya, ih ganteng. "Iya, lo juga nebeng sama Andreas?" Setelah basa-basi sedikit, ternyata dia businessman New Zealand yang sering traveling ke Eropa dan sudah sering pake BlaBlaCar "It's a good system," katanya. "Andreas bilang bakal telat sedikit." Setengah jam dari jam yang dijanjikan, Andreas akhirnya datang membawa van Volkswagen besar. Sepanjang Hanover ke Berlin, dia terus mengangkut orang sampai penuh, saya inget, ada 10 orang di mobil termasuk si supir. Lah, saya curiga dia sengaja sewa mobil besar supaya bisa angkut orang banyak dan dapet untung! Bodo ah, yang penting mobilnya lega juga walaupun isi sekampung. Di dalem mobil, cuma saya yang orang Asia dan mereka semua ngobrol dengan bahasa Jerman. Andreas kayaknya orangnya seru, diliat dari percakapan mereka yang heboh. Karena pengetahuan saya tentang bahasa Jerman sebatas "Entschuldigung, Tchus, Danke, dan Guten Tag" saya pun tidur saja. Kami sampai 4 jam kemudian di dekat stasiun S-Bahn di Berlin. Ketiga, karena PolskiBus andalan saya nawarin harga PLN 91 untuk rute Wroclaw-Prague, saya girang pas nemu Piotr nawarin cuma PLN 50. Asiik. Saya kenalan dengan 2 penumpang lain, saya juga lupa namanya, dan kami berempat off to Prague selama 4 jam! Pemandangan pedesaan Polandia bagus sekali, lain kali saya mau ke sini lagi ah. Setelah sampai di Prague, saya membayar PLN 50 ke Piotr, dan dia mengantar kami semua ke stasiun metro Budejovica, tempat di mana saya menunggu Raul dan Laura menjemput saya. Nanti saya akan ceritakan step-by-step detail bagaimana cara memakai website BlaBlaCar dan gimana cara cari supir supaya ongkos transportasi traveling kita bisa lebih murah. More about budget travel to Europe: travelitarius.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun