Mohon tunggu...
Putri Ariza
Putri Ariza Mohon Tunggu... karyawan swasta -

a savvy flashpacker, detailed observant, and a Sigur Ros-fetish

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kota Warsawa: The Phoenix City

26 November 2014   16:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:48 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Warsawa dijadikan ibukota Polandia sejak tahun 1596 oleh King Sigismund III Vasa, setelah sebelumnya Krakow menjadi tempat penobatan raja-raja. Sejarah Polandia sendiri sebenarnya sangat panjang, negara ini juga berkali-kali mengubah wilayah kekuasaannya. Ibukota ini juga berkali-kali diserang oleh berbagai macam bangsa, seperti pada rentang waktu 1655 sampai 1658 dibentuklah semacam benteng untuk melindungi kota dari serangan Translyvanian (sekarang Romania), Brandenburgian (sekarang Jerman) dan dari bangsa Viking. Masuk ke abad 20 pun kota ini tak luput dari kekacauan. Jerman menduduki Polandia pada masa Perang Dunia I dan membombardir habis kota ini ketika Perang Dunia II. Kejadian Warsaw mempertahankan diri dari Nazi pada tahun 1944 dikenal sebagai Warsaw Uprising. Tak usahlah saya ceritain karena pastinya akan sangat panjang dan pengunjung blog saya kabur. Intinya, baik Warsawa dan Polandia sama-sama mengalami penderitaan panjang karena serangan dan perang. Kasihan sekali Polandia ini, sama kasihannya dengan bangsa kita :) Mengapa judulnya The Phoenix City? Bisa dibayangkan kekacauan Warsawa setelah Perang Dunia II? Coba saya kasih gambarnya supaya kebayang ya :)

Simulasi 3D gambaran kondisi Warsawa pasca Perang Dunia II (courtesy of Google)

Sungai Vistula dengan jembatan-jembatan yang hancur diterjang Luftwaffe (courtesy of Google)

Aerial view kota Warsawa pada masa Perang Dunia II (courtesy of Google)

TOTALLY DESTROYED! Dalam periode 5 tahun setelah perang, penduduk Polandia bahu membahu membangun Warsaw kembali. Teman saya, Ewa, menceritakan bahwa beberapa kota di Polandia semakin miskin karena biaya rekonstruksi Warsawa pasti tidak sedikit. Sudah miskin karena perang, ditambah lagi disuruh patungan. Jadi sebagian besar bangunan di kota ini adalah bangunan pasca perang yang lebih modern. Namun tidak dengan Stare Miasto (Old Town) dan Nowa Miasto (New Town). Pemerintah Polandia ingin membuat Stare dan Nowe Miasto sama seperti aslinya sebelum dibom oleh Luftwaffe-nya Nazi. Menariknya, dalam restorasi kota, batu-batu yang sudah berserakan dipakai kembali untuk membangun dinding-dinding yang hancur untuk menjaga keaslian bangunan. Itulah mengapa Warsawa dikenal sebagai The Phoenix City, sama seperti burung Phoenix yang lahir kembali dari abu, begitu pula dengan kota ini. Sekarang burung Phoenix sudah kembali cantik!

Frederyk Chopin Museum, admission fee: 17 zl (dok. pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun