Mohon tunggu...
Putri Anjani
Putri Anjani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tak ada perjuangan yang kamu sia-siakan, jika tidak sesuai keinginanmu, percayalah Tuhan tau dan mau kamu mendapatkan yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepemimpinan Transaksional Pendidikan

2 Juni 2021   20:31 Diperbarui: 2 Juni 2021   20:56 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis : Putri Anjani  | Prodi Manajeman Pendidikan Islam 2C  |  2010631120070  |  Aplikasi Komputer Manajeman   |  Universitas Singaperbangsa Karawang

Nah, sebelum kita mengetahui Kepemimpinan Transaksional Pendidikan, sebaiknya kita harus tau dulu dasar dari kepemimpinan transaksional.

Kepemimpinan transaksional adalah gaya pemimpin yang berorientasi pada hasil akhir dengan mengacu pada motivasi kerja anggota organisasi agar maksimal dalam mengerjakan tugas-tugasnya sesuai dengan harapan dari pemimpin itu sendiri. Gaya kepemimpinan tersebut sangat memperhatikan suatu nilai, yakni nilai moral individu masing-masing anggotanya, seperti jujur dan tanggung jawab. Tujuan dari kepemimpinan ini adalah membantu anggota organisasi untuk terus berkembang dalam pekerjaan melalui pemenuhan kebutuhannya.

Sementara dalam organisasi pendidikan, Sudarwan (2020) mengemukakan jika kepala sekolah menetapkan kepemimpinan transaksional, maka akan berkaitan dengan bagaimana kepala sekolah mampu memimpin dan memberi motivasi serta melakukan pemberdayaan terhadap guru atau pengajar dan staf sekolah. Dampak nyatanya adalah terwujudnya perilaku orang-orang yang ada diorganisasi sekolah sesuai dengan arahan kepemimpinan kepala sekolah dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.

Ada tiga karakteristik utama kepemimpinan transaksional pendidikan, yaitu :

1. Bekerja sama dengan tim untuk mengembangkan tujuan yang spesifik dan jelas, serta memastikan bahwa tim atau anggotanya (guru atau pengajar dan para staf) memperoleh hasil yang telah ditetapkan, karena telah mencapainya.

2. Reward atau menggambarkan bahwa pemimpin dapat mempengaruhi dan memotivasi anggotanya dalam bekerja agar transaksional pendidikan dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan, dengan menjanjikan imbalan atau gaji.

3. Pemimpin memberi kepercayaan penuh pada anggotanya dan mereka diberi hak untuk mengambil keputusan yang dirasa menurut mereka  dapat membantu pendidikan mencapai tujuan yang ditetapkan dan dapat berkembang maju.

Kepemimpinan transaksional pendidikan pada khususnya merupakan suatu bentuk organisasi sehingga tidak luput dari gaya kepemimpinan. Kepala sekolah hakikatnya sebagai pemimpin dalam sistem pendidikannya dan pengajar hakikatnya sebagai implikasi dari tugasnya dalam mendidik dan dapat dikatakan juga sebagai seorang pemimpin untuk siswa yang dipimpin dalam dunia pendidikan. 

Upaya yang dapat dilakukan dari kepemimpinan transaksional pendidikan yaitu dengan membangun visi dan misi dari suatu sistem pendidikannya, dan dapat dituangkan dalam bentuk tulisan maupun tindakan agar visi dan misi ini dijadikan persamaan-persamaan sebagai bentuk tujuan bersama.

Keberhasilan pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan pastinya tidak akan lepas dari peran kepemimpinan, karena kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakan dan mengarahkannya suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun