Mohon tunggu...
Putri Alfani
Putri Alfani Mohon Tunggu... -

16 tahun. Bibliophile.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Analisis Cerita Rakyat: "Romeo Juliet" dan "Rama Shinta"

1 Desember 2014   03:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:24 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cerita Rakyat 1 : Romeo & Juliet (Italia)

Verona, sebuah kota di Italia. Di kota tersebut terdapat dua keluarga terpandang yang bermusuhan satu dengan yang lainnya. Keluarga tersebut adalah keluarga Capulet dan keluarga Montague. Permusuhan ini sudah berlangsung bertahun-tahun, dari generasi ke generasi.

Romeo Montague adalah keturunan paling muda keluarga Montague. Pemuda ini gagah serta pandai. Seperti layaknya pemuda pandai dan terpandang lainnya, Romeo juga memiliki pujaan hati. Wanita beruntung itu bernama Rosaline. Sayangnya, cinta tulus Romeo tidak diterima oleh Rosaline. Patah hati, ia pun mengunjungi sahabat baiknya, Mercutio. Mercutio mengatakan bahwa keluarga Capulet beberapa hari lagi akan mengadakan pesta dansa tahunan, dan menyarankan Romeo untuk menghadirinya dengan tujuan menemukan pujaan hati yang baru. Romeo menyetujuinya, sebenarnya dikarenakan dia melihat nama Rosaline tertulis di daftar nama undangan.

Di lain tempat, seorang bangsawan bernama Paris baru saja menyatakan lamarannya terhadap Juliet,  putri bungsu keluarga Capulet. Keluarga Capulet sangat bahagia mendengarnya, namun mengutus Paris untuk menunda dulu lamaran tersebut selama dua tahun, karena umur Juliet bahkan belum genap 14 tahun. Keluarga Capulet menyarankan pada Paris untuk memulai perlahan, diawali dengan berkenalan pada Juliet pada saat pesta dansa. Juliet sendiri, yang hanya mendengar kabar pelamaran tanpa pernah sekalipun bertemu Paris, setuju untuk mempertimbangkan Paris pada saat pesta dansa nanti.

Pesta dansa diadakan. Suasana ramai saat Romeo dan Mercutio memasuki ruangan. Melihat-lihat sekeliling, pandangan Romeo tertumbuk pada Juliet. Pikiran Romeo untuk mencari Rosaline hilang sudah. Romeo jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Juliet. Tanpa menunggu lama, segera ia dekati gadis manis yang menarik hatinya itu. Juliet, melihat seorang pemuda tampan dan gagah berjalan ke arahnya, segera lupa terhadap janji pada orang tuanya untuk mempertimbangkan Paris. Mereka berdua berdansa, dan di akhir pesta keduanya bertukar rasa, kasih sayang. Begitu bahagia, tanpa sadar bahwa ada tembok tebal yang tidak akan membiarkan keduanya bersatu.

Seorang Romeo Montague kalap keesokan harinya, saat mendengar dan mengetahui bahwa gadis yang telah memiliki hatinya adalah putri bungsu keluarga Capulet, musuh bebuyutan keluarganya. Juliet Capulet pun berteriak histeris saat mengetahui fakta bahwa pemuda tampan semalam adalah penerus keluarga Montague. Kedua insan tersebut bimbang, tapi terkadang hanya dibutuhkan kenekatan untuk mengalahkan kebimbangan. Malam itu juga, Juliet dan Romeo menikah secara rahasia dibantu oleh seorang Pastor. Resmilah mereka menjadi pasangan suami istri.

Sepertinya kebahagiaan belum berkehendak untuk bersinggah di kehidupan Romeo dan Juliet. Karena suatu kesalahpahaman, Tybalt, sepupu Juliet menantang Romeo untuk berduel. Romeo yang tahu bahwa Juliet tidak akan senang suaminya melukai saudaranya sendiri, berusaha menghindar dari keharusan untuk menerima duel tersebut. Mercutio, yang tidak tahu mengenai kisah Romeo dan Juliet merasa berang pada kepengecutan Romeo. Ia pun memutuskan  untuk menjadi lawan Tybalt, menggantikan Romeo. Kemalangan ternyata ada di pihak Mercutio. Dirinya terkapar tak bernyawa dikarenakan tusukan pedang Tybalt, kalah telak. Romeo yang terlambat menghentikan duel maut itu, menjadi gelap mata saat melihat sahabatnya diam tak bergerak. Tanpa sepenuhnya sadar, Romeo menyerang Tybalt dan membunuhnya.

Sang Pangeran yang berang mendengar hal ini, memutuskan untuk mengusir Romeo keluar dari kota. Keluarga Capulet yang berduka dan emosi, memutuskan untuk segera menikahkan Juliet dengan Paris dalam waktu tiga hari. Juliet, tentunya bingung dengan perubahan yang begitu cepat pergi berkonsultasi pada Pastor. Pastor mengatakan pada Juliet untuk meminum sebuah obat dimana dia akan terlihat seakan mati selama beberapa jam. Keluarga Capulet akan meletakkan tubuhnya di kubur batu, hanya untuk kemudian dijemput oleh Romeo dan Pastor, yang mengetahui kenyataan yang sebenarnya. Romeo dan Juliet kemudian dapat kabur dan hidup bahagia tanpa mengkhawatirkan keluarga mereka.

Rencana siap dijalankan, namun terdapat kejutan lain. Entah kenapa keluarga Capulet memutuskan untuk memajukan pernikahan Juliet dan Capulet. Juliet yang bingung karena sebenarnya dia sudah memiliki suami, memutuskan untuk meminum racun dari Pastor malam itu juga. Keesokan harinya, pembantu pribadinya menemukan Juliet kaku tak bernyawa. Sesuai perkiraan Pastor, pernikahan batal, keluarga Capulet berkabung dan Juliet dikuburkan di kubur batu. Satu hal yang luput, orang yang diharuskan menyampaikan pesan tentang rencana tersebut pada Romeo terhambat di perjalanan. Romeo tidak tahu apa-apa, dan hatinya hancur saat mendengar belahan jiwanya mati bunuh diri.

Dengan sedih Romeo segera pergi menuju kuburan Juliet, tak peduli akan status pengusirannya. Di kuburan tersebut tak sengaja Romeo bertemu dengan Paris, yang berusaha membunuh Romeo. Pertikaian terjadi, dan pada akhirnya Romeo lah yang berhasil selamat, meninggalkan Paris tak bernyawa. Romeo pun memasuki kuburan Juliet, dan menangislah dia saat melihat tubuh Juliet, kekasihnya, terbaring tak bernyawa. Yakin bahwa hidup di dunia tanpa belahan jiwanya adalah sia-sia, Romeo mengeluarkan botol racun dan meneguknya, memutuskan untuk bersatu dengan Juliet di dunia sana.

Saat Juliet terbangun, betapa sedihnya ia melihat tubuh Romeo terbaring di atas tubuhnya, dingin dan tak bernyawa. Sadar bahwa Romeo bunuh diri karena tak tahan hidup tanpanya, Juliet pun mencium bibir Romeo yang terlapisi racun, berharap agar hal itu juga akan membunuhnya. Ketika racun tersebut tak kunjung mencabut nyawanya, Juliet meraih pedang yang tergantung di pinggang Romeo, dan menusukkannya pada jantungnya sendiri, menyerahkan dirinya untuk bersatu dengan Romeo di alam maut.

Pastor yang menemukan jasad kedua manusia tersebut segera menceritakannya pada Sang Pangeran, keluarga Capulet, dan keluarga Romeo. Kedua keluarga yang sadar bahwa pertikaian merekalah yang membuat mereka kehilangan anak mereka, memutuskan untuk berdamai. Sebagai simbol perdamaian, mereka membuat patung Romeo Juliet dari emas, untuk diletakkan di tengah-tengah kota.

Cerita Rakyat 2 : Rama & Shinta (Indonesia)

Rama adalah seorang pangeran gagah dari kerajaan Kosala. Shinta adalah puteri kerjaan Wideha. Kedua orang ini dipertemukan dalam sayembara untuk mencarikan Shinta seorang suami, yang diadakan oleh sang ayah, Raja Wideha.

Pertemuan pertama keduanya terjadi karena Rama, yang datang terlambat saat sayembara, salah memasuki ruangan. Dalam ruangan itu dia melihat Shinta yang sedang dengan halus membantu dayang-dayang yang menjatuhkan buah-buahan. Kecantikan paras Shinta terbukti mempesona, namun kecantikan hati Shinta lah yang berhasil menawan hati Rama. Cinta pada pandangan pertama.

Sayembara dimulai, dengan tugas yang sederhana. Menarik busur. Bayangkan, begitu banyak pangeran dan pengembara berkumpul dari seluruh dunia untuk mengikuti sayembara, dan tantangan sayembara itu hanya menarik busur. Tentunya bukan busur sembarangan. Busur yang digunakan adalah Busur Dewa Siwa, yang sejatinya adalah milik Shinta. Tentu, Rama keluar sebagai pemenang. Pangeran lain, pengembara lain tidak berhasil bahkan hanya untuk mengangkat busur itu, namun saat Rama mengangkat dan menariknya, busur itu teregang sempurna. Shinta begitu bahagia melihatnya.

Pernikahan dilangsungkan, resmilah mereka menjadi suami istri. Dibawalah Shinta ke Kerajaan Ayodya, tempat tinggal Rama. Senang bukan kepalang Raja Kosala, melihat putranya pulang telah memperistri bidadari. Namun malang nian, melalui sebuah intrik licik untuk mencegah Rama menjadi Raja Ayodya, Rama dan Shinta justru terusir dari Ayodya, ditemani Laksmana, menerima hukuman pengasingan selama empat belas tahun.

Tak cukup hanya pengasingan, musibah lain menimpa pasangan itu. Begitu masyur nama Rama, begitu banyak raksasa yang telah ia kalahkan, tak terhitung jumlah musuhnya. Tinggal di hutan menambah kesempatan para raksasa jahat itu untuk membalaskan dendam mereka, termasuk Rahwana, raksasa paling sakti. Rahwana berniat menculik Shinta.

Hari itu, Shinta meminta Rama memburu seekor kijang emas yang elok nian. Enggan, Rama meninggalkan Shinta dalam pengawasan Laksmana. Pekerjaan Rahwana, kijang itu bukanlah kijang asli, melainkan penyamaran raksasa. Saat Rama memanahnya, kijang itu mengeluarkan suara melolong yang menyerupai suara Rama. Shinta yang mendengar suara itu cemas dan mengutus Laksmana untuk mengejar Rama, menyusul dan memastikan dia baik-baik saja. Laksmana yang ragu-ragu, takut bahwa itu jebakan musuh, memutuskan menulis lingkaran di sekililing Shinta, lingkaran itu akan melindunginya selama Shinta berada di dalam. Sayang, Rahwana tak hilang akal. Ditipulah Shinta, hingga Shinta mengeluarkan tangannya dari lingkaran. Sekejap, Rahwana berhasil menculik Shinta.

Rama dengan bantuan pasukan kera Hanoman berhasil mengalahkan Rahwana dan merebut Shinta. Namun sedih, masalah tidak berakhir disitu. Penduduk Ayodya yang mendengar bahwa Shinta pernah melalui masa kurungan dalam istana Rahwana mulai berbisik-bisik. Meragukan kesucian Shinta. Menyangsikan apakah Shinta bisa menjaga diri, menjaga kehormatannya selama ada dalam naungan Rahwana. Diadakanlah ujian untuk membuktikan kesucian Shinta, dan diam-diam untuk mematikan api curiga dari hati Rama sendiri.

Shinta diutus untuk melewati api suci, dan berhasilah ia. Tak seujung kuku pun api itu kuasa membakar Shinta. Rama bersorak, rakyat Ayodya bersorak. Kesucian Shinta terbukti sudah, kecurigaan Rama seharusnya hilang, bisik-bisik itu seharusnya musnah. Tidak, beberapa bulan setelah ujian api suci, bisik-bisik kotor itu muncul lagi. Kali ini mereka meragukan keaslian api suci itu. Akhirnya Rama memutuskan untuk memberikan perintah pengusiran pada Shinta. Betapa sedih Shinta mendengarnya, namun ia mengangguk patuh saat sang suami mengutusnya untuk menjalani masa pengasingan sepuluh tahun. Tak sedikitun Shinta meragukan cinta Rama, namun Rama tak sedikitpun lepas dari rasa curiga. Dia lepas kepergian Shinta, tanpa mengetahui bahwa sebenarnya Shinta sedang mengandung.

Di hutan, bertemulah Shinta dengan Resi Walmiki. Beliaulah yang menyelamatkan Shinta saat akan diterkam beruang. Tinggal di padepokan, kemudian melahirkan disana. Shinta melahirkan anak kembar yang ia beri nama Lawa dan Kusa. Seperti ayahnya, mereka cerdas tak terkira, pemanah terbaik desa, serta berbudi luhur. Resi Walmiki bahkan menghadiahkan keduanya busur Dewa Brahma yang memiliki rahasia tersendiri. Bertahun-tahun lewat tanpa kedua anak tersebut tahu, hingga pada hari akhir pengasingan Shinta. Shinta menunggu seharian di padepokan, menolak makan dan tidur, bersikeras terjaga menunggu Rama menjemputnya. Hal itu tidak terjadi. Tak ada derap kaki kuda, tak ada seruan-seruan ksatria menembus hutan. Setahun berlalu, Shinta kurus kering, menolak makan, wajahnya pucat. Kedua anak kembarnya yang berusia dua belas tahun bingung apa gerangan yang terjadi pada ibunya. Suatu hari yang naas, mereka menemukan catatan Resi Walmiki tentang syair Rama dan Shinta. Kedua anak kembar itu tahu.

Sialnya, rahasia busur Dewa Brahma milik si kembar adalah kebencian. Busur itu akan menjadi berlipat kali lebih kuat saat digunakan atas dasar kebencian yang beralasan dan direstui dewa. Sepakat, kedua anak kembar itu keluar diam-diam dari padepokan untuk menyerbu kerajaan Kosala, membalaskan perlakuan ayah mereka pada Shinta, ibunya. Kekuatan busur itu tak main-main, dan darah ksatria terbaik memang mengalir di kedua anak kembar itu. Pertahanan Kosala tak kuasa menahan kekuatan si kembar, hingga akhirnya mereka sampai di ibukota, Ayodya, tempat sang ayah, Rama, tinggal.

Keributan terdengar hingga ke padepokan. Shinta yang tenggelam dalam kesedihan, berseru panik saat Resi Walmiki menyampaikan kabar tersebut. Segera ia dan Resi Walmiki menaiki kuda, berderap menuju Istana Ayodya, berharap semuanya belum terlambat. Sesampainya di istana, heboh Shinta berlari mengahadang Lawa dan Kusa, yang dengan busur teracung siap menghancurkan Ayodya.

Rama yang gembira melihat Shinta, rindu ingin memeluknya, mengurungkan niat saat melihat Shinta memeluk anak kembar tersebut. Betapa terkejut ia saat Shinta sambil menangis berkata bahwa mereka berdua adalah anaknya. Tabiat buruk rakyat Ayodya dimulai, menyuarakan keras ketidakpercayaan mereka, bahwa Shinta pastilah tidak setia, bahwa si kembar kecil itu bukan anak Rama.

Shinta yang melihat hal itu putus asa. Dia cium kedua anak kembarnya untuk terakhir kali, dan pergi berlari, berteriak memohon pada ibu pertiwi agar ditelan ke bumi. Rama kaget, meloncat mencegah Shinta, kesadaran yang terlambat. Shinta tersungkur, memukul-mukul tanah memohon pada ibu pertiwi. Sejenak, sedetik sebelum lengan Rama berhasil menyentuh Shinta, mencegahnya pergi, Bumi terbelah. Tanpa ragu dan sambil berurai air mata Shinta melompat. Tubuhnya hilang ditelan Bumi. Terbukti sudah kesucian Shinta, kesetiaannya. Shinta selama ini tak bersalah, dan selamanya bersih. Sedih dan murka, Rama mengancam akan membelah bumi menggunakan busur Dewa Siwa. Sekali lagi, busur itu sejatinya milik Shinta, dan hanya bisa ditarik saat Shinta menginginkannya. Busur itu bisa ditarik Rama saat sayembara, busur itu bisa membantu Rama mengalahkan Rahwana, semuanya karena Shinta menginginkannya. Shinta hilang sudah, ditelan bumi. Busur itu tergeletak, bahkan Rama tak lagi mampu mengangkatnya.

Rama kemudian mengundurkan diri dari tahta Ayodya, memutuskan menjadi pertapa. Kedua anak kembar Shinta, Lawa dan Kusa pulang ke padepokan, bersama Resi Walmiki. Itulah akhir kisah cinta Rama dan Shinta.

Analisis Cerita Rakyat

Persamaan :

Kedua cerita rakyat tersebut memiliki persamaan yaitu kedua tokoh utamanya terdiri dari tokoh utama pria dan tokoh utama wanita dan keduanya saling jatuh cinta. Persamaan lainnya adalah bagaimana kedua tokoh utama di kedua cerita tersebut mengalami cobaan dan masalah yang menghalangi mereka berdua untuk hidup bahagia. Terakhir, penutup atau ending dari kedua cerita tersebut tragis, cerita pertama pasangan tokoh utama berakhir meninggal dunia, sedangkan cerita kedua tokoh utama wanita berakhir tertelan bumi (bisa dikatakan meninggal) dan tokoh utama pria mengasingkan diri ke hutan menjadi pertapa.

Perbedaan :

Kedua cerita tersebut juga memiliki perbedaan, yaitu latar tempat cerita tersebut, cerita pertama berada di Verona,  sedangkan cerita kedua terjadi di Indonesia. Kedua cerita tersebut juga berasal dari kebudayaan yang berbeda, cerita pertama dengan kebudayaan Eropa dari Italia, dan cerita kedua dengan kebudayaan Jawa dari Indonesia. Moral yang diajarkan kedua cerita tersebut juga berbeda, cerita pertama mengajarkan tentang pentingnya perdamaian dan betapa pertikaian selalu berujung pada malapetaka, sedangkan cerita kedua mengajarkan bagaimana sepasang kekasih harus saling percaya satu dan yang lainnya, dan bagaimana sebuah gossip bisa menghancurkan hidup orang lain.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun