Membuat Anak Bahagia ala Finlandia

Minggu 25 juli kemarin saya berkesempatan mengikuti webinar parenting. Dengan narasumber mas Devi Rizal seorang chairman sinergy finllandia Indonesia dan mantan president indonesian student association in finlandia. 

Nah disini saya akan menuliskan resume dari kulwap yang akan saya ikuti.
Akhir-akhir ini saya mulai menyukai dunia parenting, mungkin lebih tepatnya karena setiap hari berinteraksi dengan anak-anak hihi. Dan bagi saya hal itu sangat penting untuk kita ketahui, tidak hanya untuk orang tua namun juga calon orang tua untuk mempersiapkan dirinya menjadi orang tua yang terbaik untuk anak-anaknya. 

Memahami anak memang bukan hal yang mudah dan perlu ilmu untuk penerapannya. Harus sangat diingat apa-apa yang kita lakukan kepada anak, akan mereka ingat dan ternanam sampai mereka dewasa bahkan tua. 

Bagian penting ketika bersama anak ataupun membersamai mereka belajar adalah bukan sekedar mereka bisa tapi bagaimana anak bisa menemukan diri mereka dan menjadi bahagia dengan itu. Sehingga anak akan selalu mengingat kita menjadi orang yang berhasil membuat mereka bahagia dan mereka akan menjalani hidup dengan ikhlas dan penuh semangat.

Mengapa? Karena mereka bahagia. Nah berikut tips membuat anak bahagia ala Finlandia, negara yang dinobatkan jadi negara paling bahagia 4 tahun berturut-turut juga negara dengan sistem pendidikan terbaik didunia.

1. Game bonding dengan keluarga

Membuat game untuk anak adalah cara awal membuat anak happy, selain itu hal ini juga bisa meningkatkan bonding atau ikatan emosional anak dan orang tua sehingga mereka bisa menjadi lebih dekat. Orang tua bisa menyiapkan banyak media dirumah sebagai sarana bermain bersama anak seperti fash card, ular tangga, ataupun berbagai permainan anak lainnya yang kini banyak sekali macamnya atau membuat sendiri dari bahan-bahan sederhana dirumah.

 Untuk anak yang masih dibawah satu tahun bisa diajak untuk menemani ibunya ketika memasak atau kegiatan lain dengan cara di letakkan dikursi yang lebih tinggi dan anak diatas 2 tahun bisa dibiasakan diajak melakukan kegiatan bersama baik memasak, mencuci dan lain lainnya.

2. Berikan keleluasaan untuk memilih

Anak diberikan kebebasan untuk memilih apa yang mereka suka selagi hal itu baik entah berkaitan dengan hobi, makanan atau yang lainnya. Ini juga akan membuat mereka merasa dihargai. Dengan ini anak akan lebih bahagia dan rumah menjadi titik awal mereka bahagia dan nyaman. 

Sehingga mereka tidak akan mencari tempat lain diluar sebagai pelariannya. Ini juga akan menghindarkan mereka untuk tidak berpacaran atau melakukan kenakalan yang lain saat remaja karna mereka sudah merasa bahagia dirumah.

3. Berikan porsi seimbang, kapan harus bermain dengan ayah, kapan harus intens dengan ibu.

Ini juga satu hal penting untuk anak. Anak laki-laki tidak selalu bermain dengan ayah, tapi juga dengan ibunya begitupun sebaliknya. Orang tua harus sadar dan mau menyempatkan itu karena waktu dan kehadiran adalah hal tak ternilai bagi anak. Nikmati waktu bersama anak sebelum waktu itu berkurang ketika mereka beranjak dewasa dan kita hanya bisa menyesalinya.

4. pahami bahwa setiap anak itu Cerdas

Memahami bahwa setiap anak pandai sesuai bakatnya masing masing adalah kunci orang tua agar tidak membanding bandingkan anak dan harus bisa mencari disisi mana anak cerdas dan mendukungnya untuk mengembangkan itu.
Jangan marah jika anak salah. Dalam belajar suatu hal bukan sekedar benar atau salah tapi pembelajaran seutuhnya. 

Yaitu meskipun anak salah tidak apa-apa asal anak bisa mengeluarkan pendapatnya dan mendapat pelajaran dari kesalahannya. Bahkan anak- anak luar biasa di finlandia begitu dihargai dann tidak dipisahkan dengan anak normal ketika belajar, tidak ada pembullyan ataupun pembedaan baik dari guru ataupun siswa. Mereka bisa belajar bersama dan bermain bersama. Ya mereka sama dan pandai pada masing-masing hal.

5. Bangun komunikasi yang baik dengan anak, dan mulai mendengarkan.

Ada beberapa game online buatan Finlandia tapi justru anak-anak disana tidak memainkannya kecuali atas izin orang tua dan itupun terbatas. Hari-hari anak mereka tidak dihabiskan untuk gadget, tapi lebih banyak bermain diluar bersama teman-temannya. Saat bermain misalnya skate board semua anak fokus bermain tidak ada yang bermain gadget.

Anak-anak pun punya banyak waktu bersama keluarga. Saat itulah waktu untuk orang tua banyak berkomunikasi dengan anak dan mendengarkan mereka untuk memahami dan tau apa yang mereka inginkan. Mereka harus tumbuh sesuai apa yang mereka mau bukan apa yang kita mau.

Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari itu dan menerapkannya untuk anak-anak. Membuat mereka belajar dengan bahagia dan tumbuh sesuai apa yang mereka suka.