Mohon tunggu...
Putri Indraswari
Putri Indraswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PWK UNEJ

Hi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lahan Panen Berkurang, Sanggupkah Jakarta?

21 September 2022   23:37 Diperbarui: 21 September 2022   23:41 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Meskipun demikian, pendistribusian juga tidak selalu berjalan dengan mulus. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya penghambatan lajur industri salah satunya  dikarenakan memiliki letak wilayah geografis yang berbeda-beda, sehingga dalam pendistribusiannya akan memakan lebih banyak waktu dan membutuhkan biaya moda transportasi yang lebih banyak. Selanjutnya adalah keamanan dalam pendistribusian. Banyak jalan yang masih minim akan pencahayaan, sehingga tak jarang bila adanya oknum-oknum yang melakuan tindak kriminalitas di tempat yang gelap dan sepi sehingga menimbulkan keresahan terhadap karyawan-karyawan yang bekerja sebagai kurir barang. Kemudian, terkait masalah manajemen transportasi dari pihak staff juga dapat memperlambat jalur distribusi akibat kelalaian mereka. Faktor selanjutnya adalah infrastruktur yang belum merata ke semua daerah. Tentunya pembangunan infrastruktur dalam sektor transportasi akan memberikan kemudahan bagi para kurir untuk mengantarkan barang-barang konsumen sehingga tidak terdapat keterlambatan dalam mengantarkan barang, dan yang berarti akan menghemat waktu hingga mengurangi adanya kemungkinan kerusakan barang atau kadaluarsa di jalan.

 

            Ketika masuknya pandemi COVID-19 ke Indonesia dan kemudian menyebar ke seluruh wilayah NKRI, kementrian perindustrian telah berupaya untuk selalu menyuplai ketersediaan bahan baku agar tidak terjadi adanya krisis pada sektor industri sehingga diperlukan adanya proses distribusi yang lancar guna memenuhi kebutuhan domestik maupun ekspor.

 

Walaupun DKI Jakarta adalah kota metropolitan yang memiliki lahan pertanian lebih sedikit dibandingkan Jawa Timur, Jawa Tengah, dan daerah lainnya ternyata peran sektor inilah yang berperan cukup penting dalam mengembangkan perekonomian DKI Jakarta dengan memiliki kinerja yang cukup baik  walaupun saat itu berada di tengah-tengah masa Pandemi. Tidak hanya sektor pertanian yang berperan memberikan kontribusi sebanyak 0,08 persen, kehutanan dan perikanan juga turut menjadi faktor yang memberikan kontribusi tersebut terhadap perekonomian 2021.

 

Perlu kita waspadai pula terhadap musim yang kian tidak menentu, sebagai antisipasi masyarakat dalam menanam padi-padian dan lainnya. Bencana kekeringan yang dialami pada tahun-tahun sebelumnya dapat menjadi pelajaran penting bagaimana ruginya para petani yang mengalami gagal panen sehingga menimbulkan kenaikan harga beras bahkan dapat menciptakan bencana kelaparan. Maka dari itu perlu adanya rencana mengenai kemungkinan yang akan terjadi di masa mendatang berdasarkan Trend Oriented Planning. Yaitu dengan menggunakan data dari masa lalu sebagai bahan pertimbangan untuk mengatasi permasalahan dan tuntutan masa kini maupun masa depan.

 

Seperti halnya bencana kekeringan yang terjadi di tahun 2015. Badan Nasional Penalunggulangan Bencana (BNBP) melakukan kolaborasi dengan pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dibantu dengan upaya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau istilah hujan buatan dengan memasukkan bahan semai ke dalam awan agar cepat hujan. Pelaksanaan tersebut diprioritaskan untuk daerah lumbung-lumbung nasional seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Dan rencananya kegiatan tersebut akan direncanakan selama 90 hari yang dikendalikan di daerah Pos Komando (Posko) Lanud Halim Perdana Kusuma.  

 

Bukan hanyak bencana kekeringan, bencana banjir juga memengaruhi kondisi lahan pertanian yang mengakibatkan kerusakan lahan. Kementrian pertanian memiliki antisipasi terhadap La Nina dengan membuat peta wilayah rawan banjir. Tidak hanya itu, dengan membuat early warning system juga mencegah terjadinya kemungkinan buruk yang akan terjadi.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun