Mohon tunggu...
Putri F M AiSoyun
Putri F M AiSoyun Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

seorang Mahasiswi tingkat 3 yang mencoba dunia baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Honorer dan Kesejahteraan Tak Akan Pernah Bersatu

12 November 2019   13:52 Diperbarui: 12 November 2019   17:41 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jika kita berada di Indonesia dan mengucapkan atau mencari tahu tentang guru honorer, apa yang akan langsung anda pikirkan? Ya. Banyak masalah dan persoalan yang dihadapi oleh para guru honorer yang kita semua tahu tak ada habisnya bahkan selalu tak menemukan ujungnya seperti kita melihat ketengah lautan luas. 

Kita beranggapan itu berujung tetapi nyatanya masih ada lautan lainnya. Sebetulnya masalah guru honorer ini tak perlu sampai seperti itu jika para pemerintah tak menutup mata soal ini.

Banyak juga yang menganggap remeh bahkan menutup mata tentang kasus guru honorer ini. Bahkan pemerintah negeri ini pun masih bisa dibilang menutup mata dan tak mau tahu tentang apa yang terjadi. Pemerintah hanya tahu tentang anggaran yang dikeluarkan saja tanpa tahu sudah tersalurkan dengan tepat atau belum anggaran yang dikeluarkan tersebut.

Untuk anggaran tahun 2020 saja pemerintah menyatakan akan mengeluarkan anggaran sebesar 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tahun sebelumnya sebesar Rp 492,5 T. Maka dari itu, anggaran pendidikan dipastikan naik sebesar 2,7% menjadi Rp 505,8 T.

Dari fakta yang ada, dapat dilihat untuk anggaran sebesar itu mengapa pendidikan negeri ini masih jauh dari kata cukup terpenuhi terutama daerah pelosok. Mengapa masih banyak dari masyarakat daerah yang masih tidak tahu huruf A itu apa dan seperti apa? 

Mengapa pendidikan kota jauh lebih maju dari yang ada didaerah? Apa karena mereka mudah untuk dijamah para petinggi untuk dapat menyalurkan bantuan? Apakah tak ada cara agar semua penjuru negeri ini merasakan pendidikan yang sama, kursi yang sama, buku yang sama dan pendidik serta tenaga pendidikan yang sama layaknya?

Dari masalah yang ada sepatutnya langkah awal yang diambil yaitu mengasah tenaga pedidik dan kependidikan yang ada. Karena para guru seperti lentera yang menyala. Ilmu yang mereka miliki akan sangat membantu. 

Maka dari itu, pemerintah harus mampu membantu sang guru tetap menyalakan cahaya lenteranya dengan cara diperhatikan dan disejahterakan. Jika cahaya dari lentera sang guru ada dan bersinar terang maka sang guru dipastikan dapat membimbing murid untuk mendapatkan ilmu yang sama rata.

Dari pendidikan diperlukan pemerataan dimulai dari guru, murid, fasilitas dan segala hal yang menunjang pendidikan. Jangan ada satu pun yang dipersulit, jika salah satu itu dipersulit maka tidak akan ada kesejahteraan dalam pendidikan ini.

Ditulis oleh : Putri Fatiha Millennia AiSoyun

Mahasiswi Pendidikan Masyarakat C 2017

Universitas Negeri Jakarta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun