Eko-enzim merupakan salah satu alternatif pemanfaatan limbah organik menjadi suatu produk dengan nilai ekonomi dan nilai manfaat yang tinggi. Â Pada dasarnya, eko-enzim mempercepat reaksi bio-kimia di alam untuk menghasilkan enzim yang berguna dalam pemanfaatan sampah buah atau sayuran.
Saat melakukan pembuatan eko-enzim takaran yang digunakan harus benar yaitu 3 : 1 : 10. Bahan yang digunakan limbah dapur organik, gula merah dan air. Limbah dapur organik yang bisa digunakan tidak hanya sayuran, buah-buahan pun bisa dipakai. Tempat yang digunakan saat pembuatan yaitu botol bekas ukuran satu liter. Jangka waktu yang digunakan saat pembuatan eko-enzim berlangsung selama tiga bulan.
Setelah itu cairan yang dihasilkan, yaitu berwarna coklat gelap dan memiliki aroma fermentasi asam manis yang kuat, dan bisa langsung dimanfaatkan. Namun saat pembukaan eko-enzim jika takarannya tidak sesuai maka akan menghasilkan bau yang tidak sedap dan warnanya pun akan coklat terang atau coklat gelap tergantung  takaran si pembuat eko-enzim.
Tentunya banyak sekali manfaat dari eko-enzim yaitu bisa dipakai untuk pupuk cair organik tanaman, campuran detergen, pembersih lain dan bahkan bisa dijadikan bahan spa untuk membantu melancarkan peredaran darah. Bagaimana dengan eko-enzim yang gagal apakah masih bisa dipakai, sebenarnya tidak karena akan ada dampak negatif dalam pemanfaatan pemakaian eko-enzim.
Dalam memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2022, kita sebagai warga negara Indonesia patutnya ikut berpartisipasi dalam kepedulian terhadap sampah lingkungan sekitar. Dengan pembuatan eko-enzim ini kita bisa mengurangi populasi sampah organik mau pun anorganik.