Malang, September 2025 -- Profesi perawat tidak hanya identik dengan rumah sakit atau pusat layanan kesehatan. Di balik sorak sorai dan ketegangan kompetisi olahraga, perawat justru memegang peran yang sangat penting dalam menjaga keselamatan atlet. Kondisi inilah yang melatarbelakangi tim peneliti dari Universitas Negeri Malang (UM) untuk meneliti lebih jauh mengenai peran perawat dalam tim medis olahraga, terutama dilihat dari pengalaman langsung serta tantangan yang dihadapi di lapangan.
Riset ini diketuai oleh Muhammad Putra Ramadhan, S.Kep, Ns., M.Kep, Sp.Kep.M.B, dengan dukungan dana penelitian internal UM tahun 2025, serta melibatkan dosen, mahasiswa, dan mitra perawat dari RS Hermina Tangkuban Perahu.
Ramadhan menjelaskan, dalam situasi pertandingan, perawat sering kali menjadi responder pertama saat atlet mengalami cedera, baik berupa sprain, strain, fraktur, trauma kepala, hingga keadaan darurat seperti henti jantung atau heatstroke. "Kecepatan perawat dalam mengambil keputusan sangat menentukan---bahkan bisa menyelamatkan nyawa atlet dan mencegah komplikasi serius," ungkapnya.
Meski begitu, kontribusi perawat di arena olahraga kerap belum mendapat pengakuan setara dengan profesi lain, misalnya dokter atau fisioterapis. Perawat juga harus menghadapi tantangan besar seperti tekanan pengambilan keputusan cepat, keterbatasan fasilitas medis, dan situasi pertandingan yang penuh risiko.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologi dengan menggali pengalaman para perawat yang pernah bertugas dalam tim medis olahraga, baik di level lokal, nasional, maupun internasional. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis secara tematik untuk merumuskan gambaran menyeluruh terkait tantangan, strategi, serta kontribusi perawat olahraga.
Menurut Ramadhan, kajian ini bukan hanya ditujukan untuk memperkuat khazanah akademik, tetapi juga sebagai langkah nyata dalam meningkatkan keselamatan atlet sekaligus kualitas pertandingan olahraga di Indonesia. "Perawat adalah mitra strategis dalam menciptakan ekosistem olahraga yang aman, sehat, dan berprestasi. Sudah waktunya peran mereka mendapatkan pengakuan yang lebih luas," tegasnya.
Riset yang dijadwalkan rampung pada November 2025 ini diharapkan menjadi pijakan awal bagi UM dalam memperkokoh posisi perawat di dunia olahraga, sekaligus membuka peluang lahirnya profesi perawat olahraga yang diakui secara formal di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI