Mohon tunggu...
ARIES1993
ARIES1993 Mohon Tunggu... Warga biasa

Penulis lepas yang peduli isu sosial dan kehidupan rakyat kecil. Menyuarakan kegelisahan melalui tulisan agar menjadi bahan refleksi bersama. Percaya bahwa kata-kata bisa mengubah arah kebijakan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Timnas Kalah Lagi: Emosi di Tribun, Rasionalitas di Rumah

15 Oktober 2025   18:50 Diperbarui: 15 Oktober 2025   18:50 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukan soal menang atau kalah  tapi soal tetap mencintai, meski sering kecewa.

 Di Media Sosial Netizen sibuk jadi pelatih, komentator, bahkan psikolog timnas.
Yang lucu, sebagian besar belum pernah ikut latihan bola lima menit pun.

Kritik memang perlu, tapi sering kali kita lupa: pemain itu juga manusia.
Mereka bukan robot, bukan algoritma, dan bukan alat pelampiasan emosional nasional.

---

Masalah Lama, Harapan Baru Masalah sepak bola kita bukan cuma di lapangan. Dari sistem pembinaan, liga yang carut-marut, sampai politik olahraga  semuanya butuh pembenahan serius.

Tapi tetap saja, ada sesuatu yang indah di balik kekalahan ini:
kita tidak pernah berhenti berharap.

Setiap kali Garuda terbang  meski sayapnya robek  rakyatnya tetap menatap langit, sambil berkata:

Mungkin bukan sekarang, tapi suatu hari nanti.

---

 Penutup:

Kita boleh kecewa, tapi jangan berhenti percaya.
Karena mungkin, yang dibutuhkan timnas bukan cuma pelatih baru
tapi rakyat yang sabar, tulus, dan tahu kapan harus mendukung, bukan mencaci.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun