Mohon tunggu...
ARIES1993
ARIES1993 Mohon Tunggu... Warga biasa

Penulis lepas yang peduli isu sosial dan kehidupan rakyat kecil. Menyuarakan kegelisahan melalui tulisan agar menjadi bahan refleksi bersama. Percaya bahwa kata-kata bisa mengubah arah kebijakan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Orang Tua dan Saudara Membandingkan Kita: Luka yang Mengajarkan Arti Kuat

12 Oktober 2025   22:54 Diperbarui: 12 Oktober 2025   22:54 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kadang luka paling dalam bukan datang dari orang lain, tapi dari rumah sendiri. Saat orang tua dan saudara membandingkan kita dengan anak tetangga yang dianggap lebih sukses, mereka lupa setiap orang punya waktunya sendiri untuk bersinar.

---

Ada luka yang tak terlihat, tapi terasa begitu dalam luka dari kata-kata keluarga sendiri.

Luka yang muncul ketika orang tua mulai berkata, Lihat anak tetangga itu, sudah sukses, sudah punya rumah, sudah membanggakan orang tuanya.

Atau saat saudara sendiri menatap dengan sinis dan berkata, Kau ini kapan berubah? Hidupmu cuma di situ-situ saja."

Bagi mereka, mungkin itu hanya kata-kata biasa.

Tapi bagi kita yang mendengarnya, itu seperti duri yang menancap di hati dan terus tinggal di sana.

Kita hanya bisa tersenyum, padahal di dalam dada, perihnya luar biasa.

Yang paling menghancurkan adalah ketika orang tua sendiri berkata, Kami menyesal melahirkanmu.

Kata-kata itu bukan sekadar kalimat itu petir yang merobohkan seluruh semangat dan keyakinan diri kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun