Mohon tunggu...
Puteri YangDinanti
Puteri YangDinanti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa FIB UNEJ Asah Keterampilan di Layanan PPID LPP RRI Jember

25 September 2025   14:10 Diperbarui: 25 September 2025   14:05 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelayanan PPID RRI Jember oleh Mahasiswa Magang FIB UNEJ

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jember telah menjalin kerja sama dengan Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Jember sebagai wadah mahasiswa, khususnya mahasiswa Sastra Indonesia dalam mengaplikasikan teori yang didapatkan di bangku kuliah.

Bidang divisi yang terdapat di LPP RRI Jember yakni Layanan Pengembangan Usaha (LPU), Penyiaran, Konten Media Baru (KMB), Teknologi Media Baru (TMB), dan Tata Usaha (TU). Mahasiswa magang Fakultas Ilmu Budaya ditempatkan di tiga bidang yang selaras dengan disiplin ilmu, yaitu Layanan Pengembangan Usaha (LPU), Penyiaran, dan Konten Media Baru (KMB).

Pada saat penerjunan, Sekretaris LPP RRI Jember, Ibu Vivin May Evriyana menempatkan Dewita Rahma Y.S, Nabila Siti N.H, dan Puteri Yang Dinanti pada bagian Layanan Pengembangan Usaha (LPU), khususnya di bagian Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) LPP RRI Jember. Penempatan di divisi tersebut berlangsung selama satu bulan, kemudian dilanjutkan dengan pergantian divisi yang lain.

Selama di PPID, mahasiswa magang mengaplikasikan ilmu public speaking  yang didapatkan selama perkuliahan. PPID melayani laporan kehilangan dari masyarakat yang kehilangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Mahasiswa mengetahui alur laporan data kehilangan, merekap data, mengarsipkan data, dan mengirimkan email kepada pihak penyiar PRO-2 RRI Jember dan pihak koran Memorandum untuk diterbitkan.

Selama bertugas di PPID, mahasiswa menghadapi beragam kendala. Pada hari pertama magang, mahasiswa masih mempelajari dasar dan alur pelaporan kehilangan STNK/BPKB, sementara itu terdapat 14 laporan masyarakat yang harus ditangani. Kondisi tersebut menimbulkan kebingungan dan kepanikan. Namun, tuntutan untuk teliti dan cepat dalam pelayanan membuat mahasiswa segera beradaptasi, sehingga kendala awal dapat diatasi dengan baik. Pada minggu-minggu selanjutnya, mahasiswa dapat mengatasi beragam kendala, tentunya dengan bantuan/konfirmasi staf PPID.

Mahasiswa magang yang ditempatkan di PPID selama satu bulan sudah dapat merasakan manfaatnya secara langsung, baik dalam berkomunikasi kepada masyarakat atau dalam mengaplikasikan teori yang lain. Pengalaman tersebut menjadikan mahasiswa lebih teliti dalam menerima laporan, menumbuhkan rasa tanggung jawab, melatih disiplin, ketepatan waktu, dan kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja nyata.

Penulis: Dewita Rahma Y.S., Nabila Siti N.H., dan Puteri Yang Dinanti

25 September 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun