Mohon tunggu...
Purwanto
Purwanto Mohon Tunggu... Dosen - Data Diri

Purwanto, Direktur Utama PT. Manna Komputindo di Salatiga sebuah perusahaan bergerak di bidang JASA KONSULTASI IT, dan owner Puteri Sion sebuah perusahaan bergerak di bidang JASA MULTIMEDIA. Di Bidang Kemasyarakatan sebagai Ketua Umum Badan Kerjasama Gereja-Gereja Salatiga (BKGS). Nilai-nilai Kehidupan KOLOSE 3 : 23

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

THR

26 Juni 2017   12:27 Diperbarui: 26 Juni 2017   12:38 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ternyata akronim THR bisa diterjemahkan banyak hal misalnya

THR = Tetap Harus Memberi, manusia sebagai makluk sosial hidup bersama dengan orang lain, dan ternyata rejeki yang kita miliki ada “bagian” yang dititipkan Tuhan untuk sesama, untuk orang-orang berkekurangan, untuk pelayanan, dan untuk orang-orang di sekitar kita. Memberi bukan kalau kita berkelebihan, sebab kalau memberi hanya ketika kita berlebih apa istimewanya? Kalau memberi  saat berlebih akankan ada jaminan kita bisa berlebih? Jadi ayo THR + Tetap Harus Memberi.

THR =  Tetap Harus Rajin bekerja, artinya hidup ini harus bekerja, tidak bisa hidup bersantai-santai kalau hendak menikmati rejeki.  Agama saya mengajarkan, orang yang tidak bekerja tidak boleh makan, jadi jangan jadi pemalas,dan jangan memperoleh rejeki  melalui jalan pintas misalnya KORUPSI. Korupsi adalah perbuatan manusia mendapatkan rejeki dengan  jalan pintas padahal bukan haknya. 

Harus sadar KORUPSI mengandung banyak konsekunsi, pertama-tama akan dihakimi oleh diri sendiri, yakin saja orang-orang yang Korupsi pasti dalam hatinya tidak mungkin sejahtera,  pasti dalam dirinya mengalami perang batin. Belum lagi Korupsi sangat mungkin akan bertanggung jawab secara Hukum, masalah sosial,  belum lagi Korupsi akan menghadapi pengadilan yang sesungguhnya adalah pengadilan dari Tuhan, itu yang mengerikan, jadi JANGAN KORUPSI, ayo THR = Tetap harus Rajin bekerja

THR  = Tetap Harus Ramah, setiap orang pasti senang dihormati, diakui oleh orang lain, disegani oleh orang lain. Hal ini bisa terjadi mana kala kita melakukan terlebih dahulu terhadap orang lain, jadi ayo Tetap Harus Ramah kepada siapapun. Ramah bukan terhadap orang-orang tertentu, ramah bukan terhadap orang yang ramah kepada kita,

 namun kepada siapa saja bahkan harus ramah kepada orang yang membenci kita, kalau kita hanya bisa ramah kepada orang yang ramah pada kita, apa istimewanya? Kalau kita ramah kepada orang yang berbuat baik pada kita apa hebatnya? Itu biasa, jadi harus ramah kepada siapapun, apalagi hanya perbedaan suku, agama, golongan, asal-usul, status sosial harus memilah-milah ayo THR =  Harus Tetap Ramah kepada siapapun, jangan pernah diskriminasi, sebab perbedaan adalah keniscayaan, perbedaan adalah anugerah yang wajib disyukuri dengan cara Harus Tetap Ramah.

THR = Tetap Harus Rembugan, dalam ritme kehidupan kita selalu saja ada masalah dan masalah itu sering terkait dengan orang lain, di sinilah diperlukan rembugan = rundingan = diskusi = musyawarah, ayo menghargai pendapat dan sikap orang lain, jangan menganggap diri  kita paling benar, jangan menganggab diri kita paling hebat, sebab di antara kehebatan kita adalah pasti ada saja kelemahan, namun di balik kelemahan orang lain tentu ada kehebatan, jadi Tetap Harus Rembugan.

THR = Tetap Harus Rendah Hati, Ajaran agama saya menjelaskan orang yang merendahkan akan ditinggikan, dan Tuhan membenci orang yang congkak. Bagaimanapun keberadaan kita, apakah kita punya banyak harta, apakah kita sedang bertahha, apakah kita memilki seseorang wanita yang istimewa, sesungguhnya kita bukan apa-apa di hadapan Tuhan. Sebab di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa (ini menurut ajaran agama yang saya anut dan saya yakini IYA dan AMIN).

Mudah-mudahan menginspirasi, Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun