Mohon tunggu...
Puteri Intan Rizqi
Puteri Intan Rizqi Mohon Tunggu... Penulis - ENFP-A

Penulis Mager

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tren e-Commerce di Masa Pandemi

23 Januari 2021   21:55 Diperbarui: 23 Januari 2021   22:17 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pemilik toko biasanya menjajakan produknya melalui video ataupun foto yang disertai keterangan berupa harga, spesifikasi produk, dan juga informasi lain yang sekiranya penting. Seiring berjalannya waktu, menjamurlah olshop di berbagai daerah, dengan menyediakan banyak produk, seperti barang ataupun juga jasa.

Dari fenomena maraknya olshop tersebut, kemudian muncullah istilah e-commerce, yakni sebuah platform baru untuk memudahkan proses transaksi jual beli. Dengan fitur-fitur yang mempermudah penggunanya, aplikasi e-commerce banyak laku di pasaran. Banyaknya jumlah unduhan aplikasi perbelanjaan menunjukkan banyaknya orang yang tertarik menggunakan platform tersebut untuk melakukan transaksi jual beli. 

Selain mempermudah proses transaksi, keuntungan lain dari berbelanja via aplikasi adalah adanya variasi produk yang ingin dibeli, dan juga banyak bermunculan diskon-diskon menarik yang semakin membuat penggunanya nyaman untuk terus melakukan perbelanjaan. Inovasi-inovasi dalam teknologi melahirkan kenyamanan dalam berbelanja, sehingga masyarakat lebih betah berbelanja menggunakan aplikasi disbanding berbelanja secara langsung ke pasar ataupun toko konvensional.

#DiRumahAja dan Kenyataannya

Seruan tagar #DiRumahAja bukan hal asing lagi yang kita dengarkan kala masa pandemi. Media massa seperti televisi, radio, bahkan berita pun menganjurkan dan mendukung naik tagar ini. Namun, pertanyaannya adalah apakah tagar ini efektif dilakukan di Indonesia? Bisa iya, dan bisa juga tidak.

Bagi masyarakat dengan perekonomian kelas atas mungkin tidak akan menjadi masalah karena mereka memiliki gaji yang tetap dan pemasukan yang stabil, sangat berbeda dengan mereka yang memiliki perekonomian di kelas menengah ke bawah. Saat kondisi perekonomian belum stabil, gaji belum pasti, dan tidak adanya pemasukan yang baik.

Apakah ada jaminan masyarakat dengan ekonomi kelas menengah ke bawah memiliki pemasukan yang tetap saat mereka mematuhi anjuran #DiRumahAja? Tidak ada! Sekalipun masyarakat tersebut memiliki status penerima bantuan pemerintah, maka belum cukup untuk memenuhi kebutuhannya.

Selain fenomena di atas, ada fenomena lain yang tak kalah menarik, yakni perilaku konsumtif selama masa pandemi berlangsung. Di saat keadaan finansial yang tidak stabil bagi sebagian orang, justru ternyata terjadi peningkatan jumlah transaksi harian seperti yang dipaparkan pada halaman awal.

Masa pandemi justru membuat orang semakin candu akan berbelanja online. Seperti yang dialami oleh saya sendiri, saya kerap kali dimintai tolong oleh beberapa tetangga untuk mencarikan kebutuhan sehari-hari melalui aplikasi e-commerce. Hal ini mereka lakukan karena belum paham mekanisme aplikasi tersebut sehingga meminta bantuan saya. Bahkan dalam seminggu, saya bisa memesankan beberapa paket sekaligus milik tetangga saya. Seperti contoh memesankan mesin karburator, jilbab, baju, produk kecantikan sekalipun.

Alasan utama adalah ketidaktahuan akan mekanisme aplikasi tersebut, alasan selanjutnya adalah lebih nyaman membeli via aplikasi karena tidak perlu repot membuang tenaga untuk mencari barang yang diinginkan di toko-toko konvensional, karena harus berpindah toko apabila barang yang diinginkan kosong.

Oleh karena itu, aplikasi e-commerce memiliki dampak positif juga negatif dalam kehidupan masyarakat, selain untuk memudahkan masyarakat dalam bertransaksi, aplikasi tersebut juga memunculkan jiwa konsumerisme pada masyarakat. Apabila masyarakat sudah mengetahui kenyamanan dari berbelanja online, maka dia akan mengulang tindakan tersebut lagi dan lagi. Dengan anggapan bahwa lebih dimudahkan dan nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun