Mohon tunggu...
alikaputeri
alikaputeri Mohon Tunggu... Mahasiswa

penikmat karya tulis puitis, yang sedang merintis untuk menjadi seorang penulis. taman kota, perpustakaan kampus, dan cafe yang tidak terlalu ramai menjadi destinasi utama yang akan dikunjungi kala mencari inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Budaya Digital dalam Membangun Interaksi Online yang Positif dan Inklusif

8 Mei 2025   14:19 Diperbarui: 8 Mei 2025   14:19 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/5mqVSBOsx

Banyak kreator konten di Indonesia yang memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai budaya, misalnya dengan membuat lagu menggunakan bahasa daerah, menampilkan film atau cerita rakyat, serta konten keagamaan yang santai dan inklusif. Hal ini membantu memperkuat identitas nasional dan menjaga keberagaman budaya di ruang digital

Sebagai contoh, Salah satu kreator TikTok yang aktif memperkenalkan keunikan dan nuansa lokal Bali adalah @sibotakcantik. Melalui berbagai kontennya, ia tidak hanya menampilkan keindahan alam dan tradisi Bali, tetapi juga memperkenalkan budaya, kuliner, serta ritual khas daerah tersebut kepada khalayak luas. Misalnya, dalam salah satu videonya, ia mengajak penonton untuk menikmati kuliner khas Bali di tengah hutan, memperlihatkan proses upacara Melasti, serta menampilkan tradisi unik seperti ritual mass kissing di Griya Beji Waterfall.

https://www.instagram.com/p/CgnnKO9p7Mh/?igsh=cXJucG8xbHh0NjBt
https://www.instagram.com/p/CgnnKO9p7Mh/?igsh=cXJucG8xbHh0NjBt
Dengan gaya komunikasi yang santai dan informatif, @sibotakcantik berhasil membawa penonton merasakan langsung pesona Bali, sekaligus melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai budaya lokal di era digital.

2. Forum Online yang Demokratis

Kompasiana, salah satu forum online terbesar di Indonesia, menjadi contoh bagaimana budaya digital mendorong partisipasi, diskusi terbuka, dan fleksibilitas dalam berinteraksi. Anggota forum dapat berbagi informasi, memberikan opini, serta mengontrol konten negatif secara kolektif. Namun, forum ini juga menghadapi tantangan seperti pengendalian konten negatif dan menjaga keharmonisan antaranggota

3. Tantangan dalam Menghargai Perbedaan

Sering terjadi perdebatan panas di media sosial terkait isu politik, agama, atau budaya, seperti debat antara "haters vs lovers" saat pemilu atau pilkada. Budaya digital yang baik akan menuntut pengguna untuk tetap menghargai perbedaan pendapat, tidak saling menghina, dan menjaga suasana diskusi tetap sehat

4. Pelestarian Budaya di Era Digital

Era digital juga membawa tantangan berupa pudarnya minat generasi muda terhadap budaya lokal karena lebih tertarik pada budaya asing. Untuk itu, diperlukan upaya aktif pelestarian budaya melalui media digital, seperti tayangan budaya di media massa, konten edukasi, dan kampanye pelestarian budaya di media sosial

Dengan menerapkan budaya digital yang baik, masyarakat dapat menjaga keharmonisan, memperkuat identitas, serta memanfaatkan teknologi digital untuk kemajuan bersama. Budaya digital bukan sekadar tren, melainkan tanggung jawab bersama untuk menciptakan ruang digital yang sehat, produktif, dan beradab.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun