Mohon tunggu...
Puspita Maharani
Puspita Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pamulang ( UNPAM)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Pergaulan Anak Jaman Sekarang: Biasa atau Miris?

19 Juni 2023   22:08 Diperbarui: 19 Juni 2023   22:08 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa remaja adalah masa yang paling menggebu-gebu. Di masa remaja juga banyak sekali anak-anak muda yang sedang mencari jati diri nya dan di saat itulah banyak sekali remaja yang terjebak pada situasi " Pergaulan Bebas ".

Pergaulan bebas di kalangan remaja saat ini telah mencapai titik ke-khawatiran yang sangat parah terutama dalam hal "seks" yang mana banyak kalangan remaja melakukan seks bebas sebelum mereka ada pada ikatan pernikahan. Mereka sangat mudah memasuki tempat-tempat khusus orang dewasa terlebih orang yang telah menikah. AKses untuk masuk ke beberapa tempat itu juga kini di dengar cukup mudah, hanya perlu menyebutkan usia dan menjaminkan kartu pelajar, sangat miris bukan ?

Pelaku bukan hanya kalangan remaja SMA namun anak yang baru menginjak SMP pun telah turut serta dalam hal tersebut.
Banyak sekali kasus remaja putri yang hamil karena melakukan hal tersebut tanpa tahu apa resiko apa yang akan di timpa nya.

Rupanya hal tersebut sudah menjadi hal yang "biasa" bagi kalangan seusia mereka, banyak yang mewajarkan, melumrahkan hal tersebut. Bahkan tak sedikit dari mereka yang bangga telah melakukan hal tersebut bersama kekasihnya.
Kasus hamil diluar nikah rupanya telah menjadi makanan sehari-hari di Indonesia, bahkan penyakit HIV terus meningkat setiap tahunnya. Banyak sekali pelajar bahkan mahasiswa melakukan aborsi secara ilegal ketempat-tempat yang seharusnya mereka tak pernah kunjungi, hal itu dilakukan adalah sebagai bentuk emosi mereka yang takut ketika kandungan mereka semakin membesar tanpa pertanggung jawaban "kekasih" mereka.


Stress bahkan gila juga menjai penghujung cerita mereka yang mungkin tak sanggup menghadapi situasi yang mereka tak inginkan sebelumnya.
Tak sedikit kasus kematian pada bayi yang di akibatkan oleh mereka para remaja yang membunuh anak mereka karena takut untuk menghidupi anaknya, hal tersebut juga dilakukan karena mereka tak ingin orang tua mereka tahu apa yang ia telah lakukan, melakukan perzinahan dengan sang kekasih.


Rata-rata mereka yang melakukan hal tersebut berada pada usia 14-26 tahunan bahkan tak jarang orang dewasa yang telah menikah melakukan hal tersebut alih-alih bosan pada pasangan nya. Resiko dari "jajan" itu pun mereka dapatkan. HIV adalah penyakit yang melekat pada seseorang yang sering melakukan "seks bebas" dengan banyak orang.

Obat dari HIV hanyalah kematian, maka dari itu perlu perhatian lebih bagi para orang tua agar anak-anak mereka terjaga masa muda nya. "Banyak sekali remaja berusia 14 tahun hingga 26 tahun yang datang berkonsultasi bahwa ia sudah hamil. Mereka yang melakukan konseling ada yang datang sendiri ada pula yang membawa pasangannya. Intinya orang tua mereka tidak mengetahui hal yang menimpa mereka."


Meski begitu, para remaja yang mengalami "kecelakaan" ini tak boleh di benci ataupun dihakimi, secara tidak sadar nanti mereka akan menjauh dari kita karena rasa malu. Namun seberat apapun masalahnya, kalau diatasi bersama pasti bisa di atasi.
Hal tersebut bukan saja menimpa pada remaja yang "nakal" akan tetapi remaja yang baik yang dikenal pendiam, sopan dan santun atau seringkali disebut anak rumahan pun bisa kena.


Oleh sebab itu, sangat diperlukan edukasi dan pencegahan dini dengan pengetahuan seks. Pendidikan seks itu sangat penting. Tapi, dimasyarakat Pendidikan seks masih dianggap tabu,. Banyak sekali remaja yang terjebak seks bebas dikarenakan mereka belum begitu mengetahui apa itu seks. Seks bukan hanya berhubungan intim saja. Namun, banyak sekali cara tentang merawat organ intim, cara mencegah kehamilan dan lain-lain.
Belajar tentang seks itu tak merugikan justru dengan kita banyak mempelajari hal tersebut kita jadi lebih aware dengan situasi-situasi yang tak di inginkan.

Sementara itu, banyak sekali remaja yang beranggapa bahwa masa remaja adalah masa yang paling indah dan perlu dinikmati. Padahal masa ini justru masa "jebakan" bagi mereka, masa mendewasakan akal dan pikiran dengan baik. Namun hal tersebut justru menjadi sesuatu yang sangat bertolak belakang, banyak sekali remaja yang menjadi korban dari situasi tersebut kemudian mereka menjadi korban dan menimbulkan sesuatu yang menyimpang.


Kita saat ini benar-benar perlu menjaga diri agar terhindar dari hal tersebut. Dan banyaklah berdoa agar kita selalu dilindungi dari hal-hal yang tidak di inginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun