Namun, mengapa itu sering terjadi? Keadaan itu menunjukkan bahwa sama ada pihak yang memberi nasihat pihak yang menerima nasihat atau keduanya tidak benar-benar memahami arti sabar yang tepat dan dinamik.
Boleh jadi yang memberi nasihat tidak ikhlas, yakni tidak bercakap dari hati (sekadar ambil hati). Oleh sebab itu, yang mendengar sukar menerimanya. Atau pun pihak yang memberi nasihat benar-benar ikhlas, tetapi yang menerima tidak ikhlas atau tidak paham maksud sebentar sabar yang didengarnya itu.
Orang yang beriman akan mendapat kekuatan dari pesan sabar. Hatinya mampu mengaitkan apa yang sedang dihadapinya dengan ketentuan Allah. Apabila berlaku sesuatu musibah terhadap dirinya, dia dapat menerima dan menghadapinya dengan baik karena menyadari hakikat berikut:
- Yakin akan mendapatkan pahala tanpa batas dari Allah
- Mendapat berita gembira dengan rahmat dan petunjuk dari Allah.
- Diampuni segala dosa
- Mendapat surga di hari akhirat kelak
Sabar adalah syarat untuk mendapat kejayaan di dunia dan akhirat. Tanpanya kita akan rigi, terhina, kalah, dan menderita. Orang yang tidak sabar telah melanggar hukum syari'atullah (perintah Allah supaya bersabar) dan juga sunatullah (hukum yang Allah tetapkan untuk mengatur alam dan kehidupan). Putus asa adalah sifat orang kafir manakala tergesa-gesa adalah daripada syaitan.
Semoga kita terus bersabar dalam usaha menambah ilmu tentang sabar dan sabar pula ketika bermujahadah mengamalkannya dalam realiti kehidupan. Sabarlah dalam bersabar!