Sperma yang sehat merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan kesuburan pria.
Tingkat kesuburan seorang pria dapat menurun sebagai ciri sperma yang tidak sehat. Kualitas sperma dan kesuburan adalah hal yang penting dan viral, terutama ketika sebuah pasangan berkeinginan untuk memperoleh keturunan.
Pola hidup yang tidak teratur serta pola makan yang kurang sehat adalah faktor-faktor yang memungkinkan sperma menjadi tidak sehat.
Mengutip dari CNNIndonesia, ada enam cara menjaga kesehatan dan kualitas sperma:
- Pola makan yang baik
- Olahraga rutin
- Gunakan bokser
- Tinggalkan kafein dan alkohol
- Minum vitamin
- Hindari terlalu banyak bahan kimia
Ada tiga kriteria yang dapat menentukan kualitas sperma sehat. Pertama adalah jumlah keseluruhan. Tiap ml air mani yang dikeluarkan seorang pria mengandung sekitar 15 juta sperma. Jumlah sperma yang terlalu sedikit kemungkinan dapat sulit untuk menyebabkan hamil.
Selanjutnya yaitu kemampuan bergerak. Minimal 40 persen dari sperma dalam air mani mampu bergerak dan sekitar 25 persen dari jumlah sperma harus memiliki gerakan maju yang cepat. Sebab, untuk mencapai sel telur, sperma harus bergerak lincah dan berenang melalui beberapa bagian dari organ reproduksi wanita.
Kegita adalah bentuk sperma. Minimal 30 persen dari jumlah total sperma harus berbentuk normal. Sperma normal memiliki ciri kepala yang berbentuk lonjong dan ekor yang panjang untuk mendukung gerakan ke dapan.
Selain kondisi medis, faktor usia juga mempengaruhi kualitas sperma. Pria dengan usia di bawah 35 tahun lebih subur dibanding pria di atas usia tersebut. Seiring bertambahnya usia, kualitas dan jumlah sperma sehat dengan kemampuan bergerak cepat, cenderung menurun.
Konsultasi ke dokter spesialis sangat dianjurkan jika tidak ada perubahan meski sudah menerapkan pola hidup sehat dan melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas sperma.