Mohon tunggu...
Puspa Arum Mekaridanto
Puspa Arum Mekaridanto Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada Penyakit Anjing Gila yang Mematikan

20 September 2018   12:22 Diperbarui: 20 September 2018   14:44 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Memiliki hewan peliharaan merupakan kesenangan tersendiri. Asyiknya bermain dengan hewan peliharaan juga dapat membuat perasaan menjadi lebih bahagia. Namun, jika hewan peliharaan tidak terawat dengan baik akan menimbulkan penyakit yang berbahaya untuk sang hewan bahkan pemiliknya.

Penyakit anjing gila atau rabies sering muncul jika hewan peliharaan tidak diberi vaksin. Rabies tentu bisa menular dari hewan kepada manusia. Biasanya penularan terjadi melalui gigitan hewan. Penyakit ini sudah lama dikenal sebagai penyakit yang mematikan untuk manusia. 

Dilansir dari CNNIndonesia, Kementerian Kesehatan RI mencatat, sebanyak 836 kasus positif rabies ditemukan pada rentang tahun 2011-2017. sebanyak 100 di antaranya berujung pada kematian. 

Direktur Kesehatan Hewan Kemenkes, Fajdar Sumping Tjatur Rasa Mengatakan, sebanyak 98 persen kasus penularan rabies berasal dari gigitan anjing. Sementara sisanya, 2 persen berasal dari gigitan kucing dan kera. Ia juga menghimbau masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah rawan rabies untuk terus wapada. 

Luka gigitan anjing, kucing, dan kera sebaiknya dicuci dengan bersih untuk membunuh virus.Gejala rabies biasanya mucul sekitar 4-12 minggu setelah pasien tergigit hewan yang terinfeksi. 

Gejala-gejala pertama dapat berupa gejala umum seperti demam, sakit kepala, dan merasa letih. Kehilangan nafsu makan, mual, rasa sakit, atau mati rasa di area yang digigit dapet berlangsung selama 3-4 hari pertama.

Penyebab rabies adalah virus yang bernama rhadovirus pada air liur hewan yang telah terinfeksi. Hewan yang telah terinfeksi dapat menyebarkan virus dengan menggigit hewan lain atau manusia.

Apabila rabies tidak diobati segera setelah terekspos, tak jarang berujung koma, kejang, dan kematian biasanya terjadi dari hari ke-4 hingga ke 7- setelah terjadinya gejala-gejala.

Untuk lebih memastikan, masyarakat diharapkan datang ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Setiap Puskesmas yang berada dalam kawasan rawan rabies telah menyediakan serum dan vaksin.

Segeralah cari pertolongan medis apabila digigit oleh hewan, termasuk hewan peliharaan. Berikan vaksin kepada hewan peliharaan untuk mencegah penyakit anjing gila pada hewan peliharaan kalian. Hindari bermain dengan hewan liar saat sedang berpergian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun