Mohon tunggu...
Muhammad Eko Purwanto
Muhammad Eko Purwanto Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa S3 UNINUS Bandung

Kuberanikan diri mengubah arah pikiran dan laku. Menyadarinya tanpa belenggu, dan identitas diri. Memulai hidup, merajut hidup yang baru. Bersama Maha Mendidik, temukan diri dalam kesejatian. Saatnya berdamai dengan kesederhanaan. Mensahabati kebahagiaan yang membebaskan. Cinta, kebaikan, dan hidup yang bermakna, tanpa kemelekatan yang mengikat. Hidup berlimpah dalam syafaat ilmu. Mendidikku keluar dari kehampaan. Hidup dengan yang Maha Segalanya, Menjadi awal dan akhirnya dari kemulyaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menginisiasi Tumbuh Kembangnya Organisasi Pembelajar

22 Desember 2023   15:50 Diperbarui: 22 Desember 2023   16:38 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Dok. Humas Sekolah (Guru-guru KB-TKIA-8 Jakapermai, sedang belajar TIK bersama).

Sumber Gambar : Dok. Humas Sekolah (Suasana pembelajaran pada Digital Smart Classroom, SMAIA 18 Grand Wisata) 
Sumber Gambar : Dok. Humas Sekolah (Suasana pembelajaran pada Digital Smart Classroom, SMAIA 18 Grand Wisata) 

Keempat, organisasi pembelajar perlu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai alat yang efektif untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran. Kepala sekolah dapat bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti Dinas Pendidikan dan lembaga-lembaga pendidikan, untuk menyediakan infrastruktur TIK yang memadai bagi seluruh anggota sekolah. Melalui TIK, guru dan siswa dapat mengakses sumber belajar yang lebih luas dan terkini, memperluas jaringan kolaborasi, dan meningkatkan efisiensi proses pembelajaran. Dengan demikian, TIK merupakan sarana yang penting dalam menciptakan organisasi pembelajar yang efektif dan berkembang.

Dalam era kecepatan informasi saat ini, pembelajaran merupakan proses yang tidak berakhir sepanjang hayat. Oleh karena itu, upaya menumbuhkembangkan organisasi pembelajar dalam kepemimpinan pendidikan sangatlah penting. Dengan adanya organisasi pembelajar yang efektif, guru dan kepala sekolah dapat terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka, siswa dapat memperoleh pembelajaran yang berkualitas, serta sekolah dapat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Sebagai negara yang maju, Indonesia perlu menyadari pentingnya organisasi pembelajar dalam menciptakan generasi yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Pondasi dan Indikator 

Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling penting dalam membangun dan mengembangkan suatu negara. Pendidikan yang berkualitas memainkan peran krusial dalam menciptakan generasi yang kompeten, kreatif, dan inovatif. 

Untuk mencapai hal tersebut, kepemimpinan pendidikan yang efektif sangatlah penting. Salah satu pendekatan dalam kepemimpinan pendidikan yang efektif adalah dengan menciptakan organisasi pembelajar di dalam sekolah. Pondasi yang kuat dan indikator yang jelas diperlukan untuk mencapai keberhasilan implementasi organisasi pembelajar dalam kepemimpinan pendidikan. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu dipahami terkait dengan pondasi organisasi pembelajar ini, antara lain :


Sumber Gambar : Dok. Humas Sekolah (Rapat Koordinasi  SMP Islam Al Azhar 8 dan 9 Kemang Pratama).
Sumber Gambar : Dok. Humas Sekolah (Rapat Koordinasi  SMP Islam Al Azhar 8 dan 9 Kemang Pratama).

Pertama, pondasi penting dalam organisasi pembelajar adalah budaya belajar yang positif. Budaya belajar yang positif menciptakan lingkungan di mana semua anggota sekolah merasa nyaman dan terlibat dalam proses pembelajaran. Budaya ini mendorong kolaborasi, saling berbagi pengetahuan, dan saling mendukung dalam mengembangkan diri. Kepala sekolah harus menjadi teladan dalam menerapkan budaya belajar ini dan memastikan bahwa semua anggota sekolah memahami dan menerapkannya. Selain itu, kepala sekolah juga perlu menciptakan kebijakan-kebijakan yang mendukung budaya belajar, seperti menyediakan waktu dan sumber daya yang cukup untuk pengembangan diri guru-guru.

Kedua, selain budaya belajar, penting juga bagi organisasi pembelajar untuk memiliki sistem pengetahuan yang terstruktur. Sistem pengetahuan ini mencakup berbagai pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Kepala sekolah perlu bekerja sama dengan guru-guru untuk mengidentifikasi jenis pengetahuan yang diperlukan dan menciptakan mekanisme untuk memperoleh, menyimpan, dan mendistribusikan pengetahuan tersebut. Sistem pengetahuan yang terstruktur ini memungkinkan guru-guru dan kepala sekolah untuk mengakses sumber daya pembelajaran yang relevan dan meningkatkan kualitas pengajaran.

Ketiga, pondasi berikutnya dalam organisasi pembelajar adalah komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif memainkan peran penting dalam memperkuat kolaborasi antara guru-guru, siswa, dan kepala sekolah. Kepala sekolah perlu menciptakan budaya komunikasi terbuka di sekolah, di mana anggota sekolah merasa nyaman untuk berbagi ide, gagasan, dan masalah yang dihadapi. Melalui komunikasi yang efektif, guru-guru dapat memperluas jaringan kolaborasi, siswa dapat berbagi umpan balik terkait pembelajaran, dan kepala sekolah dapat menerima masukan untuk perbaikan lebih lanjut. Komunikasi yang efektif juga membantu dalam artikulasi visi-misi sekolah yang jelas dan tujuan pembelajaran yang berfokus pada siswa.

Sumber Gambar : Dok. Humas Sekolah (Rapat Koordinasi  SMP Islam Al Azhar 8 dan 9 Kemang Pratama).
Sumber Gambar : Dok. Humas Sekolah (Rapat Koordinasi  SMP Islam Al Azhar 8 dan 9 Kemang Pratama).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun